BIMATA.ID, Jakarta – Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis elektabilitas partai politik (Parpol). Dalam rilis disebutkan Parpol teratas diraih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan disusul Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
“PDIP hingga sejauh ini masih paling banyak basis pendukungnya, sekitar 24 persen. Kemudian Gerindra 12,8 persen, Golkar dan Demokrat masing-masing sekitar 9 persen,” ucap Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, dalam diskusi virtual, Rabu (25/08/2021).
Lalu ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 8,2 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 7 persen, Partai Persatuan Pembagunan (PPP) dengan 3,9 persen, Partai Nasional Demokrat (NasDem) dengan 3,5 persen, dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 2,2 persen.
“Partai lainnya lebih rendah basis dukungannya. Sementara, kelompok nonpartisan yang belum memiliki kecenderungan terhadap partai politik masih sekitar 17 persen,” jelas Burhanudin.
Kendati begitu, Burhanudin menyatakan, elektabilitas PDIP mengalami penurunan bila dibandingkan hasil survei pada April 2021. Hal tersebut dampak dari approval atau kebijakan terhadap Pemerintah Republik Indonesia (RI).
“Karena, ketika approval rating terhadap Pak Jokowi naik, yang mendapatkan banyak berkahnya juga PDIP. Kebetulan saja sekarang sedang turun, jadi efeknya paling banyak,” ungkapnya.
Survei itu dilakukan pada 30 Juli hingga 4 Agustus 2021. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Total responden sebanyak 1.220 orang. Sementara, kesalahan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, dengan wawancara tatap muka.
[MBN]
