BIMATA.ID, Jakarta- Nusantara terletak di daerah tropis, yang berarti memiliki laut hangat dan mendapat penyinaran cahaya matahari terus-menerus sepanjang tahun dengan intensitas tinggi. Situasi ini mendorong terbentuknya ekosistem yang kaya keanekaragaman makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Lautnya hangat dan menjadi titik pertemuan dua samudera besar. Kekayaan alam di darat dan laut mewarnai kultur awal masyarakat penghuninya.
Banyak di antara penduduk asli yang hidup mengandalkan pada kekayaan laut dan membuat mereka memahami navigasi pelayaran dasar, dan kelak membantu dalam penghunian wilayah Pasifik.
Dari situ kita bisa melihat bahwa kaitan erat antara peradaban nusantara dengan sumber daya Indonesia yang sangat melimpah.
Banyak leluhur yang mempertahankan kearifan untuk menjaga kekayaan sumber daya bumi pertiwi.
Missy Derlen tokoh pemuda maluku menjelaskan, bahwa kekayaan indonesia sedikit demi sedikit akan hilang dengan terkikisnya peradaban anak-anak bangsa saat ini.
“Nenek moyang kita telah menjaga kekayan bumi pertiwi dengan memegang teguh peradaban nusantara, menerapkan penuh tradisi lokal, untuk itu kita mewarisi tradisi kearifan lokal nusantara untuk menjaga kekayaan Indonesia,” tegas Missy Derlen kepada wartawan BIMATA.ID
Missy menambahkan, dengan berkembangnya zaman. Maka potensi hilangnya kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat besar.
“Fenomena perkembangan zaman saat ini, kekayaan sumber daya alam Indonesia akan hilang dengan masuknya budaya bangsa asing yang akan merusak jati diri anak bangsa. maka dari itu saya punya kesimpulan bahwa kekayaan indonesia akan hilang jika hilanya peradaban nusantara melalui rusaknya jati diri anak bangsa,”pungkasnya.
Disisi lain, Fakhri Ikbar pengamat Sosial Culture memberikan tanggapan tentang terkikisnya peradaban nusantara dikarenakan berkembangnya era industri 4.0 dan hilanya pemahaman nilai-nilai pancasila yang tidak merata pada usia dini.
“Seharusnya pemerintah lebih aktif lagi memberikan edukasi tentang nilai-nilai pancasila kepada pemuda-pemudi sehingga pada usia dini, anak-anak kita lebih paham arti tentang peradaban nusantara dan kearifan lokal Indonesia,”tegas fakhri yang juga seorang aktivis sosial.
ia menambahkan, dengan masuknya budaya asing jika tidak di imbangi dengan pemahaman kearifan lokal dan nilai-nilai pancasila akan berakibat hilangnya sumber daya alam Indonesia.
“Banyak negara maju yang mempunyai sumber daya alam yang memadai, tetapi tidak paham untuk menjaga dan memlihara alamnya, maka tidak bisa berkembang. jika dibandingkan dengan kita bangsa Indonesia yang mempunyai alam yang subur tidak akan pernah habis dan punah karena kita memegang teguh tradisi nenek moyang untuk mejaga alam Indonesia, maka dari itu bangsa asing menjajah kita dari merusak peradaban anak-anak asli Indonesia,”tutupnya