BIMATA.ID, Jakarta- PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung kebutuhan listrik proyek pabrik baterai kendaraan listrik dengan energi terbarukan (EBT) .
“Kami siap untuk sediakan itu karena saat ini sudah 13 persen kontribusi (pembangkit listrik) kami dari energi terbarukan dan ini akan terus berkembang,” ujar Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero), Bob Saril.
Kapasitas terpasang pembangkit EBT di sistem PLN hingga saat ini telah mencapai sekitar 8 gigawatt (GW) dari total kapasitas pembangkit sebesar 63 GW. PLN juga telah menyediakan penjualan renewable energy certificate (REC) yang bisa digunakan secara internasional. REC merupakan suatu sertifikat EBT yang dikeluarkan oleh PLN sebagai bukti bahwa konsumen menggunakan listrik yang berasal dari energi hijau dan ramah lingkungan.
“Sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan RE100 dan ini digunakan untuk ekspor ke Eropa dan lainnya,” imbuh Bob.
Rata-rata cadangan daya atau reserve margin di seluruh sistem kelistrikan PLN saat ini mencapai 52 persen sehingga sangat cukup untuk mendukung kendaraan listrik di Indonesia, terutama di pulau-pulau besar, seperti Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
(ZBP)