BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengaku, tidak masalah apabila Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) hendak merombak susunan kabinet setelah Partai Amanat Nasional (PAN) masuk dalam koalisi pendukung Pemerintah RI.
Namun, ia mengingatkan, agar reshuffle kabinet hendaknya didasarkan pada kinerja menteri, bukan untuk bagi-bagi kursi.
“Kalau Presiden mau mengambil, mengganti kursi menteri, hari ini, silahkan dengan hormat. Yang menjadi tolak ukurnya kemampuan kinerja cabinet, yang di-reshuffle untuk menghadapi kondisi yang ada,” ucap Jazilul, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/08/2021).
“Bukan pada konteks bagi-bagi kursi dan menyebabkan kegemukan koalisi. Kalau itu yang terjadi, justru nanti akan menjadi masalah di detik-detik akhir,” sambungnya.
Jazilul menyampaikan, masih terlalu dini untuk membicarakan kemungkinan terjadinya reshuffle kabinet setelah bergabungnya PAN dalam koalisi.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI ini menilai, tidak pantas apabila pertemuan antara Jokowi dengan partai-partai pendukung pemerintah dipersepsikan untuk membicarakan bagi-bagi kursi.
“Pertemuan itu menurut saya lebih kepada pertemuan yang sesungguhnya lama tidak dilakukan parpol koalisi, giliran bertemu kita punya teman baru (PAN),” jelas Jazilul.
Jazilul juga menekankan, perombakan kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden RI dan PKB menghormati hal tersebut.
“Bagi PKB, tanpa harus bertemu kalau presiden mau mengganti atau menambah (menteri) silahkan, itu hak prerogatifnya presiden. Itulah yang selama ini PKB menghormati mana yang menjadi hak prerogatifnya presiden,” pungkas Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jawa Timur X ini.
Diketahui, isu bergabungnya PAN ke dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf muncul setelah Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN, Eddy Soeparno menghadiri pertemuan antara Jokowi dan partai pendukung, pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PAN, Viva Yoga Mauladi mengakui, partainya kini telah menjadi partai pendukung pemerintah dan tergabung dalam koalisi.
“PAN sejak kepemimpinan Ketum Bang Zul telah menegaskan sebagai partai politik pendukung pemerintah, ikut sebagai partai koalisi,” ungkapnya, Rabu (25/08/2021).
[MBN]