Bimata

Pemerintah Turunkan Tarif PCR, Penyedia Alkes Kebingungan

BIMATA.ID, Jakarta- Ketua Umum Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium atau Gakeslab, Sugihadi HW mengaku bingung bagaimana menyiasati tes Polymerase Chain Reaction (PCR) usai pemerintah menurunkan tarifnya. Dia mengaku belum tahu dari mana bisa mendapatkan bahan-bahan penunjang tes PCR yang lebih murah agar sesuai dengan tarif yang baru diturunkan.

“Ini kami supplier juga bingung harus cari ke mana barang-barang itu. Tapi bagaimana pun kita harus berusaha melayani yang terbaik,” ucap Sugihadi, Rabu (18/08/2021).

Sugihadi menyatakan pihaknya ingin memberikan harga murah dan dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19. Namun, ia menilai itu tak bisa dilakukan begitu saja tanpa ada bantuan dari pemerintah. Ia berharap pemerintah meringankan biaya terkait pengadaan bahan-bahan penunjang tes PCR. Menurutnya, pemerintah bisa mengurangi bahkan menghapus pajak untuk alat kesehatan.

“Ini imbauan kami ya. Kalau enggak, harganya lebih murah,” kata dia.

Ketua Umum Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Palteki), Atna Permana juga mengaku bingung. Sebab, harga itu timpang dengan harga alat-alat yang sudah dibelinya.

“Ketika ada edaran dari pemerintah, harus kita dukung juga. Kita yang sudah punya stok banyak harus jual berapa nanti karena kalau lihat unit cost enggak masuk?” Kata dia.

Sebelumnya, harga PCR di Indonesia dikritik karena jauh lebih mahal dibandingkan dengan negara lain, seperti India. Pemerintah lantas menurunkan harga PCR. Keputusan itu pun tak menghentikan kritik yang dilayangkan kepada pemerintah. Banyak pihak yang mengusulkan agar tes PCR untuk mendeteksi Covid-19 digratiskan.

 

(ZBP)

Exit mobile version