BIMATA.ID, Jawa Barat- BMKG melansir peringatan adanya gelombang tinggi di sekitar Laut Selatan Jawa Barat. Namun peringatan ini diduga tak diketahui oleh seorang kakek yang tewas diterjang ombak di pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
Kakek bernama Warso berusia 65 tahun tersebut merupakan warga Rancah, Kabupaten Ciamis. Ia tewas diterjang ombak saat sedang buang air besar (BAB) di pinggir pantai.
Insiden ini terjadi pada Rabu (3/8/2021) lalu. Saat itu, korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di pinggir pantai taj jauh dari lokasi BAB korban.
Menurut keterangan beberapa saksi, korban berada di Cipatujah, Tasikmalaya, lantaran sedang berkunjung ke rumah saudaranya.
Saat itu korban tengah berjalan-jalan sepanjang pesisir pantai Ciandum-Pasanggrahan, Cipatujah.
Namun beberapa saat kemudian, korban terlihat buang air besar di batu pemecah gelombang.
Posisi korban membelakangi pantai, kuat dugaan ombak menerjang korban dari belakang saat tengah BAB.
Iptu Rokhmadi Kapolsek Cipatujah membenarkan adanya penemuan mayat di pinggir pantai Cipatujah, Tasikmalaya.
Kronologisnya kata Rokhmadi, pukul 14.00 WIB korban berjalan di sepanjang pesisir pantai, namun tak lama kemudian korban BAB di tumpukan batu pinggir pantai.
“Saat warga mendatangi lokasi, korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dengan keadaan telungkup,” ungkapnya Rabu, (4/8/2021).
Korban lanjut Kapolsek, tenggelam dalam posisi tangan tersangkut di batu dengan posisi telungkup.
Tubuh korban tidak terbawa ke tengah laut, karena tangannya tersangkut.
“Jadi korban ini tenggelam di lokasi sekitar pukul 15.40 WIB, masuk waktu Ashar. Saat itu ombak turun cukup tinggi dan hujan besar. Sempat masyarakat mau menolong namun sudah meninggal dunia,” ujarnya.
Keluarga korban, akhirnya menerima dan menolak untuk diotopsi, atas kejadian yang menimpa korban.
“Jasadnya sempat dibawa ke Puskesmas Cipatujah, namun pihak keluarga membawanya untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum, di Kampung Cibaliung, Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya,” jelasnya.
Korban sebelumnya datang dari Ciamis dan sudah tinggal selama tujuh hari di Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah di rumah saudaranya.
“Menurut keluarga korban mengalami depresi,” pungkas Iptu Rokhmadi.