BeritaPolitik

Mulyadi Harap Pembangunan Bendungan Libatkan Tiga Kementerian

BIMATA.ID, Jabar – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Mulyadi, mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan Kuningan, di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat (Jabar), Selasa, 31 Agustus 2021.

Dalam peresmian itu, Mulyadi bersama Presiden Jokowi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono, berkeliling melihat pembangunan bendungan yang memakan waktu 7 tahun tersebut.

Anggota Dewan Pembina (Wanbin) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini berpesan, agar dalam pembangunan bendungan melibatkan sejumlah kementerian/lembaga.

“Saya sampaikan ke presiden, ke depan pembangunan harus sinergi tiga kementerian, Menteri PUPR, Menteri ESDM, dan Menteri Pariwisata,” ungkap Mulyadi, Selasa (31/08/2021).

Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jabar V ini menilai, bendungan juga mampu membuka destinasi wisata.

Mulyadi menjelaskan, Pemerintah RI perlu menggali potensi dari setiap pembangunan yang ada, khususnya di daerah. Apalagi, pembangunan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat local di tengah kondisi pandemi Covid-19.

“PUPR mengurusi sumber air baku, irigasi pertanian, dan pengedalian banjir. Sementara, Menteri ESDM soal Pembangkit Listrik Tenaga Air, Menteri Pariwisata tentu saja soal destinasi wisata,” jelasnya.

Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengemukakan, dalam perbincangan dengan Presiden Jokowi dan Basuki, Pemerintah RI akan mempertimbangkan usulannya.

Diketahui, dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi menuturkan, pembangunan bendungan itu memakan biaya hingga Rp 513 miliar.

Alhamdulilah, Bendungan Kuningan di Provinsi Jawa Barat yang telah dibangun selama 7 tahun dengan biaya Rp 513 miliar hari ini selesai dan siap untuk difungsikan,” katanya, di Bendungan Kuningan, Provinsi Jabar, Selasa (31/08/2021).

Mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta ini menyebut, bendungan tersebut berkapasitas menampung air 25,9 juta meter kubik.

Bendungan itu akan mensuplai air secara berkelanjutan dan menyediakan air pertanian irigasi bagi 3.000 hektar sawah masyarakat di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Brebes.

“Jika suplai air irigasi ini terus terjaga, petani bisa menambah frekuensi tanamnya dari satu kali setahun menajdi dua atau tiga kali setahun. Sehingga, dapat meningkatkan produksi dan berdampak pada kesejahteraan petani kita,” pungkas Jokowi.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close