BeritaEkonomiNasional

Menkeu: Perbankan Tak Banyak Bantu Ekonomi RI Pulih

BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa, Indonesia saat ini sangat tergantung dari rentannya kesehatan dan kinerja sektor perbankan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, sektor perbankan melakukan konsolidasi dan juga melakukan restrukturisasi kredit.

“Maka sektor keuangan 76% dalam situasi yang belum berkontribusi untuk pemulihan saat ini secara kuat,” ujar Sri Mulyani dalam sebuah webinar Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It), Selasa (03/08/2021).

Saat ini Pemerintah bisa sendirian untuk memulihkan ekonomi. Meskipun pemerintah menambah alokasi anggarannya, namun tanpa dukungan sektor lain maka ekonomi tidak bisa dipenuhi dari satu mesin pertumbuhan yaitu pemerintah saja. Dia berharap perusahaan-perusahan bisa berkontribusi dalam memperdalam pasar keuangan dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) di bursa saham.

Capital market sudah mulai bangkit, banyak sekali yang mulai melakukan IPO dan saya harap akan menjadi suatu tren yang makin meningkat. Karena size kapitalisasinya dan dibanding peranan sektor perbankan, serta kontribusinya belum bisa mendorong secara signifikan,” jelas Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan sektor keuangan dalam semua negara memiliki peran penting. Perantara masyarakat dalam menempatkan dana dan untuk kegiatan investasi, modal kerja, bahkan konsumsi. Dia berharap sektor keuangan yang efisien dan stabil bisa membangun dan mendukung inovasi negara dalam memulihkan ekonomi.

“Kita berharap sektor keuangan akan terus secara bertahap mengembalikan fungsi intermediary terutama dari sisi kredit channeling. Tentu di sektor keuangan menghadapi banyak sekali kesempatan yang luar biasa baik yaitu munculnya digital teknologi,” ungkapnya.

 

(Bagus)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close