PolitikRegional

Legislator Gerindra Serahkan Bantuan Ambulance ke Warga Lereng Muria

BIMATA.ID, Jawa Tengah — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Abdul Wachid saat menyerahkan  4 unit ambulans bantuan Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) di Joglo Aspirasi, Gotri, Margoyoso, Kalinyamatan, Jepara, Minggu (1/8/2021).

Legislator Gerindra ini senantiasa memberikan perhatian kepada masyarakat terutama Daerah Pemilihan Jateng 2 yang meliputi Kudus, Demak, Jepara, kali ini warga Lereng Muria di Kabupaten Kudus dan Jepara mendapatkan sejumlah ambulans gratis untuk dipergunakan oleh masyarakat kedepannya.

Aspirasi masyarakat yang diperjuangkan membuahkan hasil, dengan hadirnya bantuan layanan mobil ambulans gratis untuk menunjang berbagai pelayanan kesehatan di kawasan perbukitan yang jauh dari pusat pemerintahan dua kabupaten bertetangga itu.

“Selain pendidikan, kesehatan yang juga harus mendapatkan perhatian yang besar. Kehadiran mobil ambulans sangat penting untuk meringankan beban warga. Mengapa sejak lama saya selalu mengupayakan bantuan ambulans, karena ini yang sangat dibutuhkan warga tidak mampu saat mendapatkan musibah,” kata ketua DPD Gerindra Jawa Tengah  Abdul Wachid

Ambulans untuk warga lereng Muria yang masuk wilayah Jepara, bantuan diterima Dwi Ganoto, Petinggi (Kepala Desa) Tanjung, Kecamatan Pakisaji. Sedang warga Lereng Muria wilayah Kudus, bantuan diserahkan kepada Annur Musthofa, Kepala Desa Tergo, Kecamatan Dawe.

Selain itu juga turut diserahkan dua mobil ambulans yang diterima oleh Petinggi Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan,Jepara  Abdurrahman, dan Direktur RS Aisyiyah Kudus dr Hilal Ariadi.

Anggota Komisi VIII DPR RI itu menjelaskan, total bantuan ambulans ada sembilan unit. Tahap pertama, ada lima unit telah diserahkan kepada desa dan rumah sakit di Kudus, Demak, dan Jepara 30 Juni 2021 lalu.  

Ambulans bantuan dari BPKH untuk desa akan dikelola Poliklinik Desa (PKD), dengan mengutamakan sisi sosial. Operasionalnya didanai anggaran Pemerintah Desa.

“Jangan sampai ambulans dibisniskan, justru akan semakin menyusahkan olah yang sedang kena musibah. Kalau sekadar ikut memberi  BBM dan uang jajan sopir, dan tidak memberatkan, tidak apa apa.” ujar Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Gerindra di Komisi VIII itu.

Abdul Wachid mengatakan selama ini kerap mendapat laporan jika layanan kesehatan bahkan hingga urusan kematian warga desa di kawasan Lereng Muria sering terkendala lantaran tidak adanya mobil ambulans.

Selain jarak tempuh yang jauh, juga karena medan yang terjal. Oleh karena itu, pihaknya menggandeng Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang merupakan , salah satu mitra kerja Komisi VIII,  agar persoalan yang dihadapi warga bisa diselesaikan. 

“Semisal saja kalau ada ibu hamil tua dan diantar pakai sepeda motor atau bak terbuka bisa jadi malah melahirkan di jalan karena aksesnya memang sulit, makanya kita bantu ambulans ini,” terang Abdul Wachid.

Penyerahan ambulance dihadiri pengurus Partai Gerindra, Anggota DPRD, serta perwakilan ormas. Politisi Partai Gerindra yang hadir antara lain, Ahmad Yanuar Rikza, Korwil DPD Jateng  untuk Demak,dan Kudus, dan Jepara.

“Ambulans juga harus siap 24 jam dan gratis. Kasihan jika ada orang mau berobat, ternyata takdirnya meninggal dunia, malah diminta uang operasional. Empati dan simpati yang harus kita utamakan,” ujar Ahmad Yanuar Rikza , yang akrab disapa Ari Wachid itu.

Petinggi Tanjung, Dwi Ganoto mengatakan sangat terbantu dengan kehadiran mobil ambulans tersebut.

Selama ini, pelayanan kesehatan warga desanya terlebih yang tinggal di Dukuh Gantungan, Salak dan Jabung menggunakan mobil bak terbuka milik warga. Padahal spesifikasi sarana transportasi itu tak sesuai jika digunakan untuk orang sakit atau ibu mau melahirkan.

“Kami sangat terbantu. Karena jarak Dukuh Salak dengan Puskesmas Pakisaji sekitar 11 kilometer. Kalau harus dirujuk ke rumah sakit di pusat kota Jepara jaraknya bisa belasan  kilometer padahal akses jalannya belum semuanya mulus, berkelok dan naik turun,” katanya.

Sementara Kepala Desa Tergo Annur Musthofa juga mengapresiasi bantuan ambulans yang diserahkan Abdul Wachid. Selama ini, warga desa pinjam mobil milik ormas keagamaan di desa lain untuk mengantar orang sakit, ini hamil bahkan yang terkait kematian. Rencananya, selain digunakan untuk melayani warga Tergo, mobil ambulans itu juga bisa dimanfaatkan warga desa tetangga. 

“Untuk dana operasional kita akan dianggarkan dalam APBDesa (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa-red). Jadi gratis dan tidak membebani warga,” tuturnya.

Selanjutnya Direktur Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Kudus dr Hilal Ariadi mengatakan mobil ambulans sangat berarti, terlebih saat pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan akhirnya. 

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, maka sarana yang digunakan untuk mengangkut pasien yang terkonfirmasi positif dan negatif Covid-19 juga harus dibedakan. 

“Kudus sempat menjadi episentrum Covid-19, terlebih untuk varian Delta asal India. Kita tidak tahu kapan pandemi berakhir makanya ambulans ini juga turut berkontribusi dalam penanganan Covid-19,” tandas Hilal, yang hadir dengan sejumlah staf rumah sakit, dan pengurus PD Aisyiyah Kudus.

RILIS

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close