BeritaHeadlinePolitik

Kamrussamad Sesalkan Kebijakan Pengecatan Pesawat Presiden di Tengah Kondisi Pandemi

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Kamrussamad, menyesalkan kebijakan Sekretariat Negara (Setneg) yang melakukan penggantian cat pesawat presiden menjadi warna merah-putih.

Sebelumnya, pesawat Kepala Negara berwarna biru-putih sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi DKI Jakarta III ini mengungkapkan, pengecatan ulang pesawat presiden di tengah krisis ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19 akan menimbulkan kesan negatif dari rakyat.

“Berpotensi menimbulkan kesan negatif ke rakyat. Sementara Presiden sendiri telah bekerja sangat keras ke depankan pelayanan rakyat, bukan pelayanan pejabat,” ungkap Kamrussamad, Selasa (03/08/2021).

Anggota Komisi XI DPR RI ini mengaku, akan menanyakan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, apakah alokasi anggaran pengecatan ulang presiden itu termasuk bagian dari prioritas kebijakan fiskal atau tidak.

“Kami akan pertanyakan ke Kementerian Keuangan tentang alokasi anggaran pengecatan pesawat tersebut, apakah termasuk bagian dari prioritas kebijakan fiskal,” tandas Kamrussamad.

Meski begitu, pemilihan warna merah putih dinilai cocok dengan lambang bendera Indonesia. Namun, waktu pengecatannya saja yang dirasa kurang pas, karena kini sedang fokus penanganan Covid-19.

“Jika pilihan warna harusnya sejak awal pembelian pesawat tersebut memang lebih tepat warna merah putih melambangkan tegaknya NKRI,” imbuh Kamrussamad.

Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden RI, Heru Budi Hartono, membenarkan jika pesawat kepresidenan akan dicat ulang menjadi warna merah putih.

Ia menyampaikan, perubahan warna cat pesawat kepresidenan tersebut dilakukan sesuai dengan warna bendera bangsa Indonesia.

“Sudah waktunya untuk diperbaharui. Pilihan warnanya adalah warna kebangsaan merah putih, warna bendera nasional,” kata Heru, Selasa (03/08/2021).

Di samping itu, ia menguraikan, pesawat kepresidenan juga akan melakukan perawatan besar karena usianya yang sudah mencapai 7 tahun.

“Pesawat itu sudah 7 tahun, secara teknis memang harus memasuki perawatan besar, overhaul. Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan,” urai Heru.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close