BIMATA.ID, Sulsel- Wakil Ketua Komisi V DPR RI sekaligus Ketua DPD Gerindra Sulawesi Selatan, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) mendapat dukungan untuk maju Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024. Kali ini dorongan datang dari relawan anak muda Roemah Djoeang AIA.
Relawan yang dipimpin Sultan Tajang itu berencana mendeklarasikan relawan anak muda di 24 kabupaten kota menghadapi pemilu, pilpres, dan pilkada serentak 2024.
Relawan anak muda bernama Ruang Djoeang AIA sejatinya sudah terbentuk di dapil dua Sulsel. Kini Sultan Tajang berencana melebarkan relawan anak muda itu di 24 kabupaten kota. Apalagi AIA menargetkan Gerindra menang pemilu, pilpres, dan pilkada serentak pada 2024 mendatang.
“Dalam waktu dekat kita mau lebarkan ke 24 kabupaten kota. Kita rekrut anak-anak muda yang punya komitmen, peduli, dan aktif,” kata Ketua Rumah Djoeang AIA, Sultan Tajang kepada wartawan, Senin (16/08/2021).
Sultan mengatakan relawan Roemah Djoeang sudah punya keberhasilan dua periode mendampingi AIA jadi jawara caleg DPR RI di dapil II Sulsel. Selama ini dapil dua Sulsel disebut-sebut sebagai dapil neraka karena bertarung melawan petahana dan keluarga kepala daerah.
“Nah kita mau lebarkan ke 24 kabupaten kota untuk bergerak memenangkan AIA kontestasi politik ke depan,” ujar Sultan.
Sultan mengatakan relawan Rumah Djoeang nantinya bertugas menyerap aspirasi masyarakat, hingga menggaet pemilih anak muda di pemilu dan pilkada 2024. Kedua relawan anak muda nantinya punya tugas memperkenalkan AIA kepada masyarakat dan anak-anak muda Sulsel.
“Kita ingin berdayakan anak muda, AIA punya perhatian pada kaum milineal, AIA sadar generasi pelanjut ada di tangan anak muda, makanya beliau ingin memberikan pembelajaran politik, dan idealisme pada anak muda,” kata Icul, sapaan.
Icul mengatakan, AIA punya harapan anak muda jadi barisan energik, punya wawasan luas, dan loyalitas tidak diragukan.
“Relawan Rumah Djoeang siap bantu menangkan AIA di Pilgub Sulsel jika sudah jadi perintah partai. Rumah Djoeang bukan hanya tempat kumpul, berbenah kepada anak muda yang tentunya bersinergi kepada kemajuan Sulsel,” katanya.
Pemilihan Gubernur Sulsel 2024 masih tiga tahun lagi. Namun sejumlah nama sudah meramaikan bursa calon 01 Sulsel. Sederet nama yang muncul yakni Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), Rusdi Masse, Danny Pomanto, Adnan Purichta IYL, Indah Putri Indriani, dan Taufan Pawe. Kemudian, ada Andi Kaswadi Razak, dan Andi Muchtar Ali Yusuf.
Mereka sangat potensi untuk menjadi rival Gubernur Sulsel Petahana, Nurdin Abdullah.
AIA menjadi salah satu tokoh politik Sulawesi Selatan jadi perbincangan saat ini. Ia sudah melanglang buana dalam bidang usaha di Makassar sejak masih terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar dan pernah memegang jabatan sebagai Ketua Gapensi Makassar. Kemudian, AIA pun menjadi anggota DPR RI dari dapil Sulsel II.
Sering kali dapil Sulsel II disebut sebagai ‘dapil neraka’ setiap pemilu. Saat ini menjabat 5 jabatan publik, wakil ketua komisi V DPR RI, Wakil Sekretaris Fraksi Gerindra DPR RI, Bendahara Fraksi Gerindra MPR RI, Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Ketua Kadin Sulsel.
Partai Gerindra menempati posisi ketiga dalam pemilihan legislatif 2019. Kursi Gerindra hanya kalah dari Partai Golkar, 13 kursi, serta Nasdem 12 kursi.
Gerindra juga memiliki sejumlah kader yang menjabat kepada daerah di Sulsel. Seperti Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, Bupati Sidrap Dollah Mando, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali bin.
Untuk unsur pimpinan legislatif di Sulsel, Gerindra memiliki 11 kursi pimpinan. Dua kursi diantaranya adalah Ketua DPRD Jeneponto dan Sinjai. Sembilan sisanya Wakil ketua DPRD di Bone, Pangkep, Sidrap, Wajo, Selayar, Gowa, dan Bulukumba. Ditambah Wakil Ketua DPRD Sulsel.
AIA mengakui mendapat dorongan maju calon Gubernur Sulsel 2024. Dorongan itu datang dari sejumlah kader Partai Gerindra ataupun relawan Rumah Juang AIA. Anggota DPR RI itu mengatakan akan aspirasi itu jadi bahan pertimbangan baginya maju calon Gubernur Sulsel 2024.
“Itu semacam aspirasi dari teman-teman baik rumah juang AIA, ataupun kader partai Gerindra. Aspirasi itu kita pertimbangkan apakah kita ambil peran dalam Pilgub Selsel atau tidak,” kata AIA.
Pilgub Sulsel 2024 berpeluang tanpa petahana karena Nurdin Abdullah terjerat kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meski demikian, AIA mengatakan, hasil pileg 2019 tidak bisa menjadi kendaraan maju Pilgub Sulsel 2024 mendatang.
Hal itu berdasarkan desain Komisi II DPR RI bersama KPU RI, Mendagri, Bawaslu, hingga DKPP.
Desain KPU RI, pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden 2024 akan digelar lebih dulu, yaitu Februari 2024.
Sementara Pilgub dan pilkada kabupaten kota serentak digelar 9 bulan kemudian pada November 2024. Pilkada Serentak 2024 akan menggunakan tiket hasil pileg Februari.
Oleh karena itu, AIA mengatakan peluangnya maju Pilgub Sulsel 2024 akan ditentukan oleh capaiannya Gerindra di Pileg 2024 mendatang. Ia mengaku belum mau bicara lebih dini soal peluangnya maju Pilgub Sulsel 2024.
“Jadi variabel-variabel yang sangat menentukan itu ada di pileg, karena tiket pileg nanti jadi tiket pengusungan pasangan calon di pilkada serentak,” kata AIA.
Saat ini, kata AIA, Partai Gerindra Sulsel sedang fokus membenahi dan memperkuat infrastruktur politik ke 24 kabupaten kota. Ia terus memperkuat mesin partai dalam tiga tahun menuju pemilu 2024 mendatang. Apalagi Gerindra menargetkan jadi menang, mengalahkan Partai Golkar dan Partai Nasdem. Gerindra menargetkan 15 kursi, naik 4 kursi dibanding pemilu 2014 lalu.
“Saat ini Gerindra kita fokus pembenahan infrastruktur partai , dalam upaya hadapi pileg dan pilpres karena pelaksanaan lebih awal dilaksanakan sebelum pilkada serentak,” ujarnya.
(ZBP)