Dewan Pendidikan Makassar Nilai Metode Daring Turunkan Kompetensi Siswa
BIMATA.ID, Makassar – Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar Rudianto Lallo menilai, anak didik mengalami penurunan kompetensi selama pembelajaran daring diterapkan.
Rudianto mengatakan, berdasarkab hasil pengujian di lapangan, kompetensi siswa selama pembelajaran daring sangat buruk dan mengkhawatirkan. Dari hasil cerdas cermat, siswa kesulitan menjawab pertanyaan dasar.
Menurut Rudianto yang juga ketua DPRD Kota Makassar ini, satu-satunya solusi untuk kembali meningkatkan kompetensi siswa adalah dengan pembelajaran tatap muka. Hanya saja, hal itu sulit dilakukan lantaran Makassar masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Sesuai Instruksi Menteri dalam Negeri Nomor 32, pembelajaran tatap muka hanya bisa dilaksanakan terbatas untuk daerah maksimal PPKM Level 3 dengan kapasitas 50 persen.
“Jadi harus turun ini (status level 4 Makassar) setelah itu maka kita sudah bisa buka tatap muka,” kata legislator Nasdem ini.
Kesiapan Makassar dalam penyelenggaraan tatap muka (PTM) kata dia, sudah sangat matang. Petunjuk teknis tatap muka sesuai instruksi empat menteri sudah diterapkan dengan baik.
“Ini sudah gampang diatur, ini misalkan jumlahnya sekian, hari Selasa sekian, yang penting dalam seminggu itu anak didik kita bisa masuk sekolah, memang sangat jelas ada pembeda orang tatap muka dan belajar langsung,” ucapnya.
Rudianto menegaskan, pembelajaran daring juga berpotensi membuat anak-anak putus sekolah, lantaran operasionalnya membutuhkan banyak biaya.
“Orang yang punya banyak pulsa nda apa-apa dia ikut, tapi bagaimana dengan siswa-siswi, yang tanda petik makan saja susah. Apalagi beli kuota, jadi saya selaku ketua Dewan Pendidikan meminta ini harus segera,” pungkasnya.
(HW)