BIMATA.ID, Jakarta — Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, Bambang Setiyo Prayitno, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Semenanjung Minahasa sekitar pukul 10.52 WIB, Senin, 26 Juli 2021, episentrum gempa berada di 0,73 Lintang Selatan dan 121,87 Bujur Timur sejauh 55 kilometer timur laut Tojo Una, Una, Sulawesi Tengah dengan kedalaman 10 kilometer.
“Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi karena sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan normal ( Normal Fault ),” katanya, Senin (26/07/2021).
Gempa diinformasikan tak berpotensi tsunami. Gempa bumi dangkal tersebut akibat adanya deformasi karena sesar lokal.
Bambang mengatakan guncangan gempabumi tersebut dirasakan di daerah Ampana III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Poso, Wakai III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah).
Terasa getaran seakan akan truk berlalu ) Malili, Palu II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) Toli-Toli II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ungkap Bambang.
Menurut Bambang hingga pukul 11.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Bambang menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
[oz]