Bimata

Tepat Hari Ini Jokowi 6 Bulan Divaksin Sinovac

BIMATA.ID, Jakarta – Sebuah penelitian terbaru di China menunjukkan antibodi yang dihasilkan dari vaksin sinovac turun usai 6 bulan. Penurunan itu terjadi usai seseorang mendapatkan dua dosis secara lengkap.

Hasil penelitian itu diperoleh dari pemeriksaan sampel darah orang dewasa sehat berusia 18-59 tahun. Mereka dibagi menjadi dua kelompok dengan peserta masing-masing lebih dari 50 orang. Hasilnya, tak sampai dari separuh peserta memiliki antibodi di atas ambang batas.

“Untuk peserta yang menerima dua dosis, dua atau empat minggu terpisah, hanya 16,9% dan 35,2% masing-masing masih memiliki tingkat antibodi penetralisir di atas ambang batas enam bulan setelah dosis kedua,” tertulis dalam hasil penelitian tersebut, dikutip dari Reuters, Selasa (27/7).

Penelitian dari China tersebut tak jauh berbeda dengan temuan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmi. Dia mengatakan, penyuntikan ulang atau suntikan ketiga dianjurkan terhadap para penerima vaksin sinovac lantaran respons imun sinovac turun usai 6 bulan.

Presiden Jokowi dan artis Raffi Ahmad adalah dua dari 66 orang yang respons antibodi sinovac-nya turun per hari ini. Baik Jokowi dan Raffi Ahmad divaksin dosis kedua pada 27 Januari lalu.

Jadi, apabila 6 bulan itu dikonversi menjadi satuan hari, maka akan menghasilkan waktu 182 hari.

Sementara itu, rentang waktu antara 27 Januari sampai 28 Juli pun sudah mencapai 182 hari. Artinya, baik Jokowi atau Raffi Ahmad dianjurkan untuk memperoleh dosis ketiga.

Berdasarkan paparan Prof Kusnandi, seseorang boleh saja divaksin corona dengan merek yang berbeda-beda tiap tahunnya.

Misalnya, di tahun pertama pakai vaksin sinovac, sementara di tahun kedua memakai vaksin pfizer. Menurut Kusnandi, semua vaksin memiliki fungsi yang sama.

Exit mobile version