Pemerintah menambah alokasi dana senilai Rp370 miliar untuk menambah suplai oksigen di dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk memenuhi tingginya permintaan oksigen sejak kasus Covid-19 meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
“Kita sediakan Rp370 miliar untuk pengadaan dari dalam negeri maupun dari luar negeri,” ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat, Sabtu (17/07/2021).
Kendati begitu, Ani belum menjelaskan kapan sekiranya anggaran ini mulai dikucurkan. Begitu juga dengan jumlah alokasi pengadaan masing-masing, baik yang dibeli dari industri lokal maupun impor.
Selain memberikan anggaran untuk pengadaan suplai oksigen, bendahara negara juga menyiapkan insentif perpajakan untuk impor alat kesehatan, obat-obatan, hingga oksigen. Insentif diberikan dalam bentuk pembebasan bea masuk hingga pajak pertambahan nilai (PPN).
“Impor barang-barang seperti alat kesehatan, oksigen, maupun obat-obatan, mereka mendapat insentif kesehatan,” ujarnya.
Rencananya, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk insentif perpajakan barang-barang kesehatan mencapai Rp20,85 triliun. Alokasi dana ini masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta BUMN membantu pemenuhan kebutuhan oksigen. Salah satunya bisa dilakukan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Tak hanya meminta perusahaan pelat merah memenuhi kebutuhan oksigen di dalam negeri, pembiayaan untuk pengadaannya juga diminta agar bertambah.
“Ada juga pabrik yang off yang itu bisa di-on-kan tapi butuh pembiayaan. Tolong juga dicarikan solusinya karena apapun kita harus menyiapkan diri apabila betul-betul ada lonjakan dan kebutuhan oksigen bisa terpenuhi,” ucap Jokowi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebutuhan oksigen saat ini mencapai 2.000 ton per hari. Atas kebutuhan ini, pemerintah telah mengalihkan kelebihan kapasitas oksigen di industri sebanyak 240 ton-250 ton per hari untuk kebutuhan medis.
Selain itu, pemerintah juga membeli 20 ribu sampai 30 ribu oksigen konsentrator untuk menyediakan 600 ton oksigen per hari. Indonesia juga mengimpor 10 ribu oksigen konsentrator dari Singapura.
(Bagus)