BeritaHeadlineInternasionalKesehatanNasionalPeristiwaPolitikSains & TekUmum

Media AS Sebut Penanganan Covid Di Indonesia Buruk

BIMATA.ID, Jakarta – Penanganan corona di Indonesia paling buruk di dunia, menurut laporan penilaian terbaru yang dibuat Bloomberg. Indonesia kini berada di posisi paling buncit dari 53 negara yang dianalisis oleh media asal AS tersebut.

Indonesia kini hanya mengantongi nilai 40,2 dalam Resilience Score yang dibuat Bloomberg pada 27 Juli 2021. Dengan nilai tersebut, Indonesia mesti turun empat peringkat ke posisi terakhir dari 53 negara.

Penilaian Bloomberg ini merupakan bagian dari Covid Resilience Ranking. Ini merupakan penilaian yang dibuat Bloomberg terhadap 53 negara dengan ekonomi terbesar di dunia atas keberhasilan mereka dalam menahan pandemi COVID-19 dengan gangguan sosial dan ekonomi paling sedikit.

Untuk membuat peringkat masing-masing negara, ada sejumlah indikator yang dipakai oleh Bloomberg, termasuk kualitas fasilitas kesehatan, cakupan vaksinasi, kematian, proses perjalanan hingga pelonggaran perbatasan.

Secara umum, Indonesia mendapat rapor merah di setiap indikator tersebut. Sebagai contoh, Indonesia mendapat skor sebesar 69 poin untuk tingkat keparahan lockdown. Sedangkan kapasitas penerbangan turun hingga 56,8 persen.

Selain itu, Bloomberg menyebut beberapa faktor yang membuat penanganan COVID-19 di Indonesia paling buruk di dunia. Faktor tersebut terutama adalah tren jumlah kematian pasien yang tinggi serta vaksinasi yang minim.

“Di bagian bawah dari 53 peringkat ekonomi adalah Indonesia, di mana lebih dari 1.300 orang sekarang meninggal setiap hari dan pasokan suntikan (vaksin) tidak memenuhi kebutuhan populasi yang besar,” tulis Bloomberg.

Cakupan vaksin corona di Indonesia baru 11,9 persen dari total penduduk, menurut catatan Bloomberg di ranking tersebut.

Proporsi penerima vaksin corona dosis penuh di Indonesia bahkan jauh lebih rendah ketimbang yang dicatat Bloomberg. Menurut catatan Our World in Data per 27 Juli 2021, Indonesia baru memberikan vaksin corona dosis penuh bagi 18,7 juta orang. Jumlah tersebut hanya 6,9 persen dari total penduduk Indonesia.

Bloomberg mencatat bahwa masalah yang dihadapi Indonesia juga dialami oleh negara berperingkat rendah lain, seperti Bangladesh, Filipina, atau Malaysia.

 

YA

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close