BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Darul Siska, mengaku tidak tahu-menahu terkait pemberian fasilitas isolasi mandiri (isoman) di hotel bagi anggota dan pegawai DPR RI yang terpapar Covid-19.
Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengatakan, kebijakan itu dilakukan sepihak oleh Kesekretariatan Jenderal (Kesekjenan) DPR RI.
“Iya kita tidak tahu-menahu, kok tiba-tiba kita dikagetkan ada berita begitu. Kan citranya serangannya jadi ke DPR. Padahal Anggota DPR tidak tahu kebijakan itu,” kata Darul, Kamis (29/07/2021).
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) I ini menerangkan, sebaiknya Anggota DPR RI diberi tahu semua kebijakan yang terkait dengan anggota dewan. Sebab, Lembaga DPR RI berbeda dengan kementerian dan lembaga lain.
“DPR itu kan lembaga politik, jadi kebijakannya nggak bisa niru. Kalau kementerian lain bisa menyediakan, DPR bisa disediakan juga, nggak bisa begitu. Jadi, yang pertama Anggota DPR tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan,” terang Darul.
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini juga menganggap, fasilitas tersebut tidak diperlukan. Pasalnya, masih ada Wisma DPR RI di Kopo, Bogor, Jawa Barat, yang bisa dimanfaatkan untuk isoman.
“Iya nggak usah di hotel, di Wisma DPR kan cukup banyak juga fasilitas di sana,” imbuh Darul.
Alumnus Universitas Jayabaya Jakarta ini pun mendesak, agar para pimpinan DPR RI untuk menggelar rapat membahas kebijakan tersebut. Pimpinan DPR RI diharapkan bisa mengambil sikap untuk mengingatkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI.
“Mestinya pimpinan sensitif dong yang begini-begini, segera saja rapim, kalau perlu, ya undang fraksi-fraksi gitu loh bisa ngambil keputusan,” ujar Darul.
[MBN]