BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, kembali menegaskan kedudukan China dalam konflik Israel-Palestina, yaitu mendorong berjalannya Solusi Dua Negara demi pencapaian perdamaian kedua belah pihak.
Dikutip dari situs resmi Kemlu China, Wang Yi mengadakan pertemuan dengan Menlu Mesir, Sameh Shoukry, dan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, secara terpisah di Kota El Alamein, Mesir. Di saat pertemuan itu, Wang Yi menegaskan sikap China atas konflik dua negara Timur Tengah itu.
“Ini [Solusi Dua Negara] adalah solusi praktis atas isu bangsa Palestina,” tegas Wang Yi pada Minggu (18/7).
“Pendirian negara Palestina yang merdeka tidak boleh terus ditunda tanpa batas waktu yang jelas, dan hak-hak legal bangsa Arab tidak boleh diabaikan dalam periode yang lama,” lanjutnya.
Solusi Dua Negara (Two-State Solution) adalah solusi yang mendorong perwujudan eksistensi kedua negara, yaitu Palestina dan Israel yang damai; perwujudan kehidupan secara berdampingan yang penuh harmoni antara negara Arab dan Yahudi; serta keberlangsungan perdamaian abadi di Timur Tengah.
Wang menambahkan, Otoritas Nasional Palestina (PNA) juga harus diberikan kuasa sebagai badan yang resmi memerintah berbagai bidang, termasuk bidang keamanan nasional dan keuangan.
Ia juga memberikan dukungan kepada Palestina dan Israel untuk memulai kembali diskusi Solusi Dua Negara yang komprehensif, bertahan lama, dan adil.
Dalam pertemuan tersebut, Wang Yi turut menawarkan kepada Palestina dan Israel untuk melakukan negosiasi tersebut di China.
Dikutip dari CGTN, Shoukry dan Gheit mendukung penuh proposal yang diungkapkan China tersebut. Keduanya memastikan akan terus berkontak dengan Wang Yi untuk memberikan kabar-kabar terbaru soal isu tersebut.
China diketahui merupakan pendukung setia Solusi Dua Negara. Pada Mei lalu, di tengah eskalasi tensi antara Israel dengan Hamas, Wang mendesak dilanjutkannya diskusi solusi tersebut secepat mungkin.
“Langkah paling pokok untuk bisa keluar dari isu Palestina ini terletak pada implementasi Solusi Dua Negara,” tegas Wang pada 16 Mei silam.
China, sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB, sebelumnya telah membantu memfasilitasi lima rapat Dewan untuk meninjau isu-isu bangsa Palestina di tengah konflik Israel-Palestina.
Beberapa hari lalu, China juga menyelenggarakan Simposium Perdamaian Israel-Palestina sebagai upaya untuk memperjuangkan gencatan senjata dan meneruskan diskusi perdamaian antara kedua negara yang berselisih.