BeritaKesehatanNasionalPolitik

Andre Rosiade Ajak Ibas Hadiri Rapat di Komisi VI Ketimbang Teriak-teriak Negara Gagal

BIMATA.ID, Jakarta- Anggota Komisi VI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade menanggapi kritikan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang mengkhawatirkan Indonesia jadi negara gagal, karena tak mampu menyelamatkan rakyatnya dari pandemi Covid-19. Andre mengajak koleganya itu untuk berkontribusi nyata, dengan menghadiri rapat-rapat di Komisi VI.

“Saya sebagai sesama anggota komisi VI, saya mengajak Mas Ibas untuk hadir dalam rapat-rapat di Komisi VI dengan mitra-mitra kita. Hadir ini bisa hadir secara fisik maupun secara virtual,” kata Andre kepada wartawan, Kamis (08/07/2021).

Andre menyebut, Ibas bisa memberikan kontribusi kepada para mitra kerja Komisi VI DPR, misalnya Kementerian BUMN.

Ibas, lanjut Andre, bisa memberikan saran kepada BUMN Farmasi terkait pelayanan vaksinasi kepada masyarakat, atau soal produksi obat-obatan.

“Lalu juga bisa mendorong dalam rapat, agar holding BUMN rumah sakit, yaitu Pertamedika IHC, untuk menambah kapasitas tempat tidur dan ICU, untuk lebih maksimal melayani masyarakat. Termasuk juga mendorong BUMN menyediakan oksigen,” ujar Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu.

Andre juga kembali mengajak Ibas hadir rapat di Komisi VI, ketimbang melontarkan kritik.

“Jadi, daripada berteriak di luar, lebih baik Mas Ibas hadir dalam rapat. Kan sayang sekali, Mas Ibas dipilih oleh ratusan ribu orang, tapi Mas Ibas tidak hadir dalam rapat.”kata Andre.

“Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal, akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya,’’ kata Ibas melalui keterangan tertulis, Kamis (08/07/2021).

Sebelumnya, Ibas menuturkan pemerintah terlihat tidak berdaya menangani pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua.

‘’Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain? Tapi saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat,” tutur Ibas.

Kasus tabung oksigen ini menurutnya merupakan preseden buruk. Hal ini memperlihatkan pemerintah seolah-olah kurang sigap menyiapkan kebutuhan untuk menjawab gejala-gejala yang muncul sebelumnya.

(Bagus)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close