BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto menyatakan, kebijakan ekonomi yang tepat adalah kunci untuk membuat orang senang.
Saat seluruh dunia menghadapi pandemi Covid-19 yang mempengaruhi kondisi ekonomi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) ini menyampaikan, masyarakat memerlukan kebijakan yang adil.
“Karena jika rakyat sejahtera, maka negara akan maju,” ucap Airlangga, Selasa (06/07/2021).
Mantan Menteri Perindustrian RI ini mengemukakan, hal tersebut sehubungan dengan suksesnya kepemimpinan Presiden China, Xi Jin Ping. Dirinya mengapresiasi pencapaian luar biasa China di bawah kepemimpinan Xi Jin Ping.
“Inilah yang terjadi di negara Anda, di mana antara pemerintah dan rakyat saling bersinergi untuk memajukan perekonomian bangsa,” jelas Airlangga, saat menjawab pertanyaan dari media China.
Salah satu poin penting dari Peringatan 100 Tahun partai berkuasa di China, sebagaimana dikemukakan Presiden Jin Ping dalam pidato peringatan 100 Tahun Partai Komunis China, adalah bagaimana negara berfokus mencari kebahagiaan bagi masyarakat dan semua pihak.
Dalam konteks itu, partai-partai politik bisa memainkan peranannya secara penting.
Alumnus Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menegaskan, Presiden Xi Jin Ping telah berhasil membawa China sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.
“Beliau adalah sosok yang telah menjadi ikon di abad 21, membuat perekonomian China stabil dan kuat hingga saat ini,” tegas Airlangga.
Pria kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1962 ini memuji pernyataan Xi Jin Ping mengenai hak masyarakat internasional untuk menghormati setiap kedaulatan orang lain.
“Bagi Partai Golkar, pernyataan itu adalah bentuk kekuatan pemerintah Anda untuk menjadi negara yang kuat. Banyak hal yang bisa kita tiru dan pelajari dari rakyat China dan para pemimpinnya dalam membangun negara yang sejahtera dan negara yang makmur,” ungkap Airlangga.
“Kami juga sering berdialog di beberapa forum, baik melalui pemerintah dan organisasi politik dan tahu berbagai pandangan untuk bertukar pikiran, yang tentunya akan bermanfaat untuk masing-masing partai politik. Tidak hanya itu, hal tersebut juga dapat memperkuat hubungan kerja sama bilateral kedua negara,” tutup Airlangga.
[MBN]
