BIMATA.ID, Jakarta – Sebanyak 33 tokoh pemimpin muda kader Partai Golongan Karya (Golkar) mulai mengikuti Executive Education Program for Young Political Leaders Golkar Institute Batch 2, Senin (05/07/2021).
Golkar Insitute merupakan sekolah partai bidang pemerintahan dan kebijakan publik yang didirikan pada 8 September 2020 silam, dengan tujuan menciptakan calon pemimpin muda yang memiliki fundamental kuat dalam ekonomi, kepempimpinan, dan politik.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menyampaikan, pada awalnya pihaknya akan melaksanakan program secara fisik, namun melihat situasi pandemi Covid-19 yang meningkat dan pemberlakuan PPKM darurat, maka diputuskan kegiatan diadakan secara daring.
“Kegiatan ini akan diikuti oleh 33 peserta yang telah melalui proses seleksi dari 140-an peserta yang telah mendaftar. Mereka yang mengikuti program ini berusia di bawah 40 tahun, memiliki kemampuan bahasa inggris yang memadai. Mau mengikuti kegiatan secara sungguh-sungguh dari pagi sampai sore,” ucap Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyebutkan, situasi pandemi Covid-19 yang saat ini dialami Indonesia dan seluruh negara lainnya merupakan situasi yang tidak mudah untuk pemimpin manapun.
“Untuk itu, dibutuhkan pelatihan terhadap calon pemimpin muda agar mereka memahami upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyelamatkan perekonomian nasional, menumbuhkan perekonomian, dan menciptakan lapangan pekerjaan,” ungkapnya.
Airlangga menerangkan, strategi yang dilakukan Pemerintah RI, yakni dengan terus mempercepat dan memperluas jangkauan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat. Sehingga, nantinya bisa mencapai herd immunity (kekebalan komunal).
“Seluruh pemerintah daerah di bawah naungan Golkar harus mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam memulihkan perekonomian nasional. Sekali lagi saya sampaikan selamat mengikuti kegiatan program pendidikan Golkar Insitute kepada seluruh peserta,” terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI ini.
[MBN]