BIMATA.ID, Jakarta- Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) resmi didirikan di Jakarta, akhir pekan kemarin. Asosiasi ini dibentuk sebagai wadah yang menampung kepentingan para pelaku industri kendaraan listrik di Indonesia.
Koordinator Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Nurkhasanah mengatakan, dengan adanya Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) sebagai wadah, harapannya mampu mendorong percepatan migrasi Indonesia ke kendaraan listrik.
“Mobil listrik ini tentunya bagian dari menjawab tantangan global, dengan adanya Periklindo sebagai wadah, harapannya mampu mendorong percepatan migrasi Indonesia ke kendaraan listrik. Ditambah lagi Pak Moeldoko dijadikan sebagai ketua Periklindo, mudah-mudahan bisa menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam pengembangan industri listrik,” kata Nurkhasanah.
Nurkhasanah mengungkapkan, langkah percepatan kendaraan listrik tersebut tidak terlepas dari komitmen Pemerintah Indonesia dalam menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) sebesar 29 persen pada 2030, sekaligus menjaga energi khususnya di sektor transportasi darat.
“Apalagi, industri otomotif berkontribusi cukup signifikan bagi perekonomian nasional. dengan begitu peran periklindo di bawah ketua Moeldoko adalah bukti Indonesia berkontribusi penurunan emisi karbon,” katanya.
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo diangkat menjadi Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo). Keberadaan Periklindo diharapkan mampu mendorong percepatan migrasi Indonesia ke kendaraan listrik. Sejalan dengan arah perjuangan IMI yang mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
“Saya menyambut hangat kehadiran Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) yang didirikan produsen mobil listrik MAB, Wuling Motor, dan DFSK. Keberadaannya eksklusif hanya untuk produsen otomotif kendaraan listrik, sehingga bukan menjadi saingan organisasi otomotif lainnya seperti Gaikindo,” ujar Bamsoet.
Pengurus Periklindo yang hadir antara lain Ketua Umum Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Sekjen Tenggono Phoa dan Bendahara Umum Cing Hok. Sementara pengurus IMI Pusat hadir Hubungan Antar Lembaga Junaedi Elvis serta Publikasi dan Media Sosial Dwi Nugroho.
Ia menjelaskan, keberadaan Periklindo juga bisa membangun iklim industri otomotif kendaraan listrik yang kondusif. Sehingga dapat mendorong berkembangnya pelaku bisnis lokal dan internasional. Selain mendorong lahirnya inovasi teknologi di bidang otomotif kendaraan listrik.
“Periklindo harus menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Mengingat dalam pengembangan industri kendaraan listrik, peran pemerintah memang begitu sentral dan signifikan. Khususnya, dalam bentuk pemberian stimulus berupa insentif dan keringanan, pembebasan pajak dan biaya, kemudahan impor dan tarif, serta keringanan tarif listrik bagi kendaraan listrik. Termasuk pemberian insentif pembangunan infrastruktur pengisian daya baterai,” kata Bamsoet.
Bamsoet menerangkan, potensi market penjualan kendaraan listrik di Indonesia sangat besar. Dalam road map pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi sepeda motor listrik diproyeksikan mencapai 13 juta unit pada tahun 2030. Sedangkan untuk mobil listrik diproyeksikan mencapai sekitar 2,2 juta unit.
“Namun demikian, Indonesia tidak boleh hanya sekadar menjadi market. Karenanya, melalui Periklindo, diharapkan akan datang lebih banyak lagi produsen otomotif yang membangun pabrik kendaraan listriknya di Indonesia. Sekaligus juga mendorong lahirnya produsen kendaraan listrik dari dalam negeri. IMI telah memulainya dengan menghadirkan motor listrik Bike Smart Elektrik (BS Elektrik) yang 70 persen komponennya diproduksi di dalam negeri, dan melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” kata Bamsoet.
Sebelumnya Ketua Umum Periklindo, Moeldoko, mengatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak hanya terbatas pada mobil listrik saja. Namun cakupannya akan lebih luas, meliputi motor listrik, kendaraan listrik komersial, bahkan hingga sepeda listrik.
“Kita semua sekarang bersatu padu mendirikan sebuah persatuan yang namanya adalah Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia atau Periklindo. Atas dukungan dan kerja sama semuanya mari bersama-sama kita membangun mobil listrik di Indonesia,” kata Moeldoko.
(Bagus)