BIMATA.ID, Jakarta- Laba bersih PT Kereta Api Indonesia (KAI) senilai Rp281,94 miliar pada kuartal pertama tahun 2020 habis tak bersisa. Bahkan, KAI harus menanggung kerugian bersih hingga Rp303,47 miliar pada kuartal pertama tahun 2021.
Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, kinerja pendapatan KAI sepanjang kuartal pertama tahun ini masih tertekan. Secara tahun ke tahun, pendapatan KAI anjlok 34,91% dari Rp5,30 triliun pada Maret 2020 menjadi Rp3,45 triliun pada Maret 2021.
Penurunan disumbang oleh pendapatan angkutan dan usaha lainnya, di mana angkanya menipis dari Rp5,23 triliun pada awal 2020 menjadi Rp3,31 triliun pada awal 2021. Sementara itu, pendapatan konstruksi tercatat tumbuh dari awalnya Rp68,01 miliar menjadi Rp136,59 miliar.
Kinerja laba KAI sulit dipertahankan karena pada saat yang bersamaan KAI mengantongi bagian laba bersih perusahaan asosiasi dan ventura bersama yang lebih kecil, yakni dari Rp1,83 miliar menjadi Rp238,48 juta. Selain itu, laba selisih kurs juga terpangkas dari awalnya Rp129,47 miliar menjadi Rp25,91 miliar. Begitu pun dengan keuntungan lain-lain yang merosot dari Rp109,02 miliar menjadi Rp44,04 miliar.
(Bagus)
