BIMATA.ID, Jakarta — Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hendro Nugroho, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi tektonik berkekuatan M4,4 pada pukul 08:01:35 WIB, Senin (21/06/2021) yang terjadi di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran dalam Lempeng Eurasia.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa episenter terletak pada koordinat 8.46 LS dan 108.41 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 km Barat Daya Pangandaran pada kedalaman 18 kilometer.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cipatujah, Legokjawa, Pangandaran, Sindangkerta dan Sindangsari.
“Getaran dengan Skala Intensitas II – III MMI, atau dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sementara di Cikalong, dan Pamoyanan dengan Skala Intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” kata dia.
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Hingga pukul 08:30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi,” ucap dia.
[oz]