BIMATA.ID, Jakarta- Keraguan untuk melakukan vaksinasi masih terlihat di sejumlah kelompok masyarakat. Salah satunya karena adanya kabar vaksin Covid-19 bisa menyebabkan mandul. Mitos atau fakta ya?
Padahal saat ini, pemerintah tengah menggencarkan program vaksinasi nasional, dengan membolehkan masyarakat umum berusia di atas 18 tahun mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis di sentra vaksinasi yang sudah ditentukan.
Menanggapi kabar tersebut, dr. Gerry Adrian Wiryanto dari laboratorium klinik Prostasia mengatakan kabar tersebut tidak benar dan hanya mitos.
“Intinya belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan kalau kita divaksinasi itu bisa bikin mandul,” tuturnya, dikutip dari channel Youtube dr. Gerry & Miche.
Klaim lain yang muncul adalah vaksin Covid-19 berbahaya bagi ibu hamil. Sebab, ada kandungan dalam vaksin yang bisa membahayakan plasenta.
Lagi-lagi, klaim tersebut dibantah oleh dr. Gerry.
“Itu juga hoaks, karena itu tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan kalau vaksin akan berdampak bagi plasenta, jadi jangan takut,” ungkapnya lebih lanjut.
Bahkan pada beberapa kasus, vaksinasi Covid-19 penting diberikan kepada ibu hamil. Misalnya, jika ibu hamil merupakan tenaga kesehatan dan rentan berinteraksi dengan pasien Covid-19.
Atau jika ibu hamil memiliki penyakit bawaan yang berisiko menimbulkan komplikasi fatal jika terinfeksi Covid-19.
“Kalau begini, biasanya dokter kandungan akan memberi izin dan menimbang, kalau ibu hamil ini penting untuk mendapatkan vaksin Covid-19,” katanya.
Bagaimana dengan pasangan suami istri yang sedang mempersiapkan program kehamilan? Amankan melakukan vaksinasi?
Menurutnya vaksinasi Covid-19 aman dilakukan bagi pasutri yang tengah melakukan program hamil. Ia mengatakan hingga saat ini, tidak ada bukti yang menyebut ibu yang hamil setelah divaksinasi memiliki anak yang cacat.
“Saran saya vaksin dulu. Karena sampai sekarang belum ada bukti kalau divaksinasi bisa bikin anak kenapa-kenapa, jadi mau divaksin pun tidak masalah,” pungkasnya.