BIMATA.ID, Sleman — Bupati Sleman Kustini SP mengatakan, prevalensi stunting di Kabupaten Sleman beberapa tahun terakhir mengalami penurunan secara signifikan penurunan ini tentu tidak lepas dari berbagai program yang telah dijalankan oleh Pemkab Sleman dan partisipasi masyarakat tinggi.
“Prevalensi stunting tahun 2018 sebesar 11 persen dan tahun 2019 menurun jadi 8,38 persen. Kemudian, kembali menurun pada tahun 2020 yakni sebesar 7,24 persen,” kata Kustini, Selasa (29/06/2021).
Kustini menambahkan sebagian besar masalah stunting karena ketersediaan bahan pangan dan pengetahuan serta lingkungan sekitar. Namun, dari semua penyebab itu yang paling dominan adalah masalah ketersediaan bahan pangan yang mendominasi.
“Stunting merupakan masalah SDM Indonesia. Kalau angka stunting tinggi, kita mewariskan generasi muda yang menjadi beban, bukan yang membangun bangsa,” terang Kustini.
[oz]