BIMATA.ID, Jakarta — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 19 kali gempa susulan terjadi pasca gempa berkekuatan Magnitudo 6.0 mengguncang Maluku Tengah dan sekitarnya, Rabu (16/6). Gempa susulan masih terjadi hingga Kamis (17/6/2021).
Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, episenter gempa terletak di laut pada jarak 69 km arah tenggara Kota Masohi, Maluku Tengah, dengan kedalaman hiposenter 19 km. Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif yang diduga berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa.
“Hingga pagi ini BMKG mencatat 19 gempa susulan di Maluku Tengah pasca gempa 6,0 kemarin,” ujar Daryono.
Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di daerah Tehoru, Masohi, Bula, Kairatu, Saparua, dan Wahai dengan skala intensitas III-IV MMI. Sedangkan di Pulau Ambon guncangan dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI.
Daryono juga mengatakan gempa menyebabkan dampak kerusakan ringan pada beberapa bangunan di Kecamatan Tehoru. Seperti kerusakan pagar Gereja Sounulu di Kecamatan Tehoru dan beberapa rumah warga mengalami retak.
Sementara dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun demikian berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut menunjukkan ada kenaikan dan terjadi tsunami kecil yang diduga kuat berkaitan longsoran bawah laut yang dipicu gempa.
“Sehingga dapat kita saksikan beberapa rekaman adanya tsunami kecil yang melanda pantai,” kata Daryono.
[oz]