Apa Penyebab Mobil Turun Mesin dan Berapakah Biayanya?

BIMATA.ID, Jakarta- Istilah turun mesin seringkali menjadi momok bagi pemilik mobil, padahal proses ini berguna memperbaiki masalah atau kerusakan yang sedang dialami.

Turun mesin atau overhaul sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu block dan cylinder head.

Apabila masalahnya ada di cylinder head maka hanya bagian atas saja yang perlu di-overhaul yang biasanya disebut top overhaul atau turun mesin setengah.

Komponen yang diganti saat turun mesin sendiri cukup beragam, bisa piston, setang piston, metal mesin, bergantung pada kerusakan atau kondisi komponen tadi.

Sementara mengenai waktu kapan harus turun mesin, tidak ada patokan kilometer karena tergantung pada kerusakan atau ciri-ciri kerusakan pada mesin.

Misalnya, knalpot mengeluarkan asap putih yang tidak wajar, atau terdengar suara berisik pada bagian mesin, hal ini bisa menjadi tanda-tanda perlunya overhaul.

Nah, berapakah biaya yang harus dikeluarkan pemilik jika mobil harus turun mesin?

Mengutip mobil88, biaya turun mesin mobil sebenarnya tidak bisa dipatok harga.

Pasalnya, biaya yang harus dikeluarkan akan bergantung pada tingkat kerusakan atau komponen apa saja yang harus diperbaiki. Namun, estimasi biaya untuk melakukan turun mesin berkisar antara Rp2 juta hingga Rp5 juta.

Jumlah ini baru estimasi biaya turun mesin untuk mobil Jepang. Jika ada komponen yang memang harus diganti dari mobil, harga suku cadang pun beragam. Mulai Rp1,5 juta hingga yang paling mahal bisa mencapai Rp5 juta.

Berbeda lagi biaya turun mesin untuk mobil keluaran Eropa. Pemilik kemungkinan harus merogoh kocek lebih dalam, pasalnya komponennya cukup mahal untuk dibeli.

Oleh karena itu, untuk menghindari masalah turun mesin dan harus mengeluarkan biaya banyak, disarankan untuk rutin melakukan perawatan berkala.

Berikut ini beberapapenyebab mobil bisa mengalami turun mesin:

1. Mesin overheat

2. Mobil terendam banjir

3. Timing belt putus

4. Asap knalpot berwarna putih

Exit mobile version