BIMATA.ID, Jakarta – Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI) diminta ikut turun tangan menyediakan rumah sakit (RS) darurat untuk pasien Covid-19.
“Dengan kondisi BOR (bed occupancy rate) yang semakin memprihatinkan, di mana pasien Covid kesulitan untuk mendapatkan layanan perawatan RS, saya meminta Erick Thohir membuka rumah sakit darurat BUMN di GBK,” ungkap Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Andre Rosiade, Senin (28/06/2021).
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) I ini mengusulkan, agar RS darurat BUMN dibuka di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Pengelolaan RS ini diserahkan ke holding RS Kementerian BUMN RI.
“Lapangan Tennis Indoor dan Istora bisa dipakai untuk rumah sakit darurat yang dikelola RS BUMN, yakni IHC,” tegas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Sumbar ini.
Seperti diketahui, BOR di sejumlah RS di Ibu Kota terus meningkat. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali mengatakan, BOR di RS Jakarta sudah di atas 90 persen.
“Terkait dengan BOR, untuk BOR isolasi kita sudah mencapai 92 persen, tempat tidur 10.252 sudah terisi 9388,” kata Marullah.
Sementara, untuk keterisian ruang ICU, dirinya juga menuturkan mengalami kenaikan. Saat ini, sudah menyentuh angkat 87 persen.
Dalam data yang diperlihatkan Marullah, tempat tidur ICU dari 1.255 sudah terisi 1.095. Data ini tercatat per 26 Juni 2021.
[MBN]