Bimata

Protokol Kesehatan di Pusat Grosir Harus Diawasi Ketat

BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah harus menengok protokol kesehatan di luar mudik untuk mencegah penularan Covid-19. Hal ini dilandasi kasus kerumunan yang luar biasa padat di Pasar Tanah Abang dalam beberapa hari terakhir.

Pengamat Ekonomi, Enny Sri Hartati mengatakan, pemerintah harus memperhatikan pusat grosir dan pusat perbelanjaan mengalami peningkatan pengunjung yang signifikan.

Salah satunya di Pasar Tanah Abang. Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat ramai-ramai datang ke pusat textile terbesar di Asia Tenggara ini untuk berburu kebutuhan Lebaran.

“Yang dilihat saat ini pusat belanja dan grosir agak tergeser (penerapan protokol kesehatan),” ungkap Enny Jakarta, Senin (03/05/2021).

Padatnya pusat-pusat perbelanjaan tersebut dinilai telah mengabaikan larangan berkerumun. Aturan menjaga jarak juga diabaikan sehingga rentan terjadinya peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

“Makin banyak yang seperti ini bisa lebih bahaya dari larangan mudik,” kata dia.

Bahkan, kondisi ini lebih berbahaya dari pelanggaran protokol kesehatan dalam perjalanan mudik. Dalam perjalanan mudik cenderung lebih bisa terkontrol karena masyarakat diwajibkan memiliki surat keterangan bebas Covid-19.

Meski begitu dia meminta agar pemerintah melakukan evaluasi terhadap larangan mudik Lebaran yang mulai berlaku pada 6-17 Mei 2021. Sebab sebelum tanggal tersebut, sudah banyak masyarakat yang memenuhi terminal atau stasiun untuk mudik lebih awal.

“Dikhawatirkan ini protokol kesehatan dilanggar karena animo masyarakat yang tinggi dan menumpuk di terminal atau stasiun sebelum tanggal 5,” kata dia mengakhiri.

 

(Bagus)

Exit mobile version