BIMATA.ID, Papua- Putusnya jaringan internet di Papua sejak penghujung April lalu, menimbulkan kerugian tak sedikit.
Tentu, peristiwa ini sangat memukul sebagian masyarakat Papua yang baru saja mulai merambah dunia digital dalam kegiatan ekonomi mereka.
“Kami prihatin pada keadaan saudara-saudara kita di Papua yang tengah mengalami kesulitan komunikasi karena putusnya jaringan koneksi internet beberapa hari lalu.Meskipun sudah diatasi, ini harus menjadi pelajaran penting,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Anton Sukartono Suratto.
Menurut Anton, sebagian masyarakat Papua sedang antusias mengembangkan kegiatan ekonomi dengan merambah dunia digital. Artinya, kalau internet putus hingga berhari-hari, jelas akan sangat memukul mereka.
“Seluruh kegiatan jual-beli yang memanfaatkan platform daring tentu saja terdampak, belum lagi menjelang hari raya yang tentunya banyak penjual yang tidak bisa menjual dagangannya secara optimal,’’ ucap Anton.
Menurutnya, para pembeli pun tak bisa lagi menikmati layanan belanja jarak jauh, yang sebetulnya sudah sangat tepat dilakukan di masa pandemi seperti ini, dikarenakan jaringan komunikasi yang terputus.
Masalah lain, katanya, gangguan konektivitas transportasi dan kegiatan ekspedisi yang memanfaatkan jaringan internet.
“Mobilitas manusia dan barang menjadi terkendala sehingga muncul permasalahan kontra produktif dari visi pemerintah untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang berada di Papua,” ujarnya.
Karena itulah, kata Anton, peristiwa ini harus benar-benar dijadikan pelajaran oleh pemerintah.
“Lain kali harus lebih sigap, kerahkan berbagai kemampuan untuk mengatasinya segera. Di mana-mana kan orang mengandalkan internet, terutama di masa pandemi ini. Ini kok internet mati sampai lebih dari dua hari, bagaimana?” pungkas Anton.
(Bagus)