Bimata

Pemerintah Akan Bantu Investasi Potensial di Daerah

BIMATA.ID, Jakarta- Kementerian Investasi janji bakal membantu realisasi investasi pemerintah daerah yang prospektif. Nantinya lewat pemetaan potensi, setiap provinsi bisa memiliki 3-4 proyek besar dengan turunan investasi lebih mendetail.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, sebelum dirinya masuk ke dalam pemerintahan konsep promosi investasi yang dimiliki tidak begitu baik dan menarik investor.

“(Promosi investasi) di negara kita sejak merdeka saya jujur katakan, kita ini konsep promosinya ‘tiba saat, tiba akal’. Berjuta pulau, darat, laut dengan penduduk dan lain sebagainya, ini barang lama,” jelasnya dalam talkshow ‘Kementerian Investasi Menjawab Apeksi’, Jakarta.

Karenanya, Bahlil seketika melakukan langkah evaluasi dan kritik internal untuk melakukan penyesuaian sistem hingga pembentukan peta potensi investasi.

Idealnya, pengusaha yang membutuhkan dana segar investor sudah mempunyai proyek yang jelas, hasil studi kelayakan, hingga hitungan tingkat efisiensi dari suatu investasi atau IRR.

Dari situ, pemodal dan pengusaha bisa bekerja sama lewat permodalan dan sumber daya yang sudah dimiliki. Sementara pemerintah bisa menopang di sisi perizinan hingga konsesi yang menyertai di dalamnya.

“Makanya begitu kami masuk kami membuat pendekatan yang sama, satu provinsi hanya akan ditawarkan 3-4 proyek besar dulu, kemudian di tahap selanjutnya akan ada detailing (investasi) perprovinsi dan perkabupaten,” ujarnya.

Ia berharap, Kementerian Investasi mampu membuat program dan menunjukkan investasi unggulan di setiap provinsi hingga kabupaten/kota. Hal ini juga bisa diperkuat lewat inputan data yang dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda kepada Kementrian Investasi.

Setelah semuanya terwujud, pemerintah akan berupaya mengawinkan pengusaha dalam negeri dengan investor potensial. Apalagi, Bahlil percaya diri skema ini akan mudah dilakukan lantaran pihaknya sudah memiliki 10 kantor perwakilan di luar negeri.

“Nah ini yang perlu dilakukan, makanya komunikasi dalam dua minggu itu penting untuk mengisi informasi kita (pemerintah pusat dan daerah),” ucapnya.

Sejalan dengan itu, Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau Apeksi Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya juga tengah memproses mapping potensi daerah lewat database realtime yang akan segera launching.

Dirinya juga tidak menampik, sejauh ini masih banyak kepala daerah yang masih bingung untuk memuluskan aliran dana investasi ke daerah yang dipimpinnya. Langkah-langkah sederhana bagaimana langkah mencari investasi dan tahapannya kerap mengganjal kepala daerah.

Paling jelas, Bima mencontohkan, dirinya yang juga menjabat Walikota Bogor masih meraba-raba dan agak gelap untuk mendanai proyek kereta khusus dalam kota alias trem. Padahal, perkembangan proyek sudah mencapai tahapan studi kelayakan atau FS.

“Tapi kita masih bingung (pendanaan) kalau enggak goverment funding ya corporation financing, nah investor yang tertarik di situ siapa? Tahapannya bagaimana? Nah dengan potensi banyak ini, perlu ada semacam peta investasi daerah atau rencana umum penanaman modal yang bisa disinergikan dengan kementerian,” ujar Bima.

 

(Bagus)

Exit mobile version