BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar mengakui, lembaganya diminta Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk membantu dalam profiling tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI).
“Peran BNPT dalam TWK yang dilakukan BKN, kami diminta untuk membantu untuk profiling dalam tes CPNS,” ungkapnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/05/2021).
Boy menyebut, BNPT telah menugaskan salah satu unit kerja di institusi tersebut untuk membantu profiling, seperti yang diminta BKN. Dia mengatakan, karena peserta TWK itu lebih dari 1.000 orang, maka setelah dilakukan diskusi, bukan hanya BNPT yang ikut membantu proses profiling.
“Kami menugaskan petugas setingkat Eselon 3 untuk bersama-sama dengan Tim BKN untuk melakukan profiling. Personel kami yang bergabung di bawah koordinasi BKN sebagai assesor,” katanya.
Kendati demikian Boy menegaskan, siapa yang lulus dan tidak lulus TWK, itu merupakan mekanisme yang telah ditetapkan BKN sebagai penyelenggara tes tersebut.
Dalam RDP itu, Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsyi, meminta klarifikasi BNPT terkait kabar yang beredar bahwa lembaga ini disebut sebagai pihak yang dilibatkan dalam TWK pegawai KPK RI.
Ia menanyakan, apakah BNPT membantu dalam membuat materi TWK atau dilibatkan sebagai tim asesor dalam tes tersebut.
[MBN]