BIMATA.ID, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menanggapi pernyataan Sekjen DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Ahmad Muzani terkait kemungkinan Prabowo Subianto maju bersama PDIP di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menyatakan, PDIP membuka diri berkoalisi dengan Partai Gerindra mengingat keduanya memiliki kesamaan ideologi.
“Syarat-syarat koalisi harus ada kesamaan ideologi, harus ada kesamaan dalam mekanisme kerja platform perjuangan dari partai terhadap cita-cita yang diperjuangkan Bersama. Sehingga, kami membuka diri pernyataan dari Mas Muzani karena memang melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujar Hasto, dalam diskusi yang digelar Para Syndicate secara Daring, Jumat (28/05/2021).
Tidak hanya aspek ideologi, adapun faktor kedekatan kultural, organisasi, basis masa, dan kedekatan aspek strategi akan menjadi pertimbangan PDIP dalam memilih koalisi. Kemudian, pria kelahiran Yogyakarta, 7 Juli 1966 ini juga tidak ingin mengungkit kembali Perjanjian Batu Tulis antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri pada 2009 silam.
“Tapi kalau prasasti Batu Tulis yang dimaksudkan dalam konteks politik Pak Prabowo-Bu Mega, ya Pemilu sudah selesai 2009,” imbuh Hasto.
Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani menuturkan, hubungan partainya dengan PDIP berlangsung baik. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) ini menyebut, adanya peluang jika Prabowo Subianto diusung oleh partai berlambang kepala banteng tersebut.
“Itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP,” tutur Muzani, Kamis (27/05/2021).
[MBN]