BeritaEkonomiNasionalPendidikan

Anggaran Pendidikan 2022 Dipangkas, Praktisi Desak Komitmen Pemerintah Dalam Pembangunan Pendidikan

BIMATA.ID, Jakarta- Praktisi pendidikan yaitu Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Asep Saefuddin, mendesak komitmen pemerintah dalam pembangunan pendidikan. Hal itu karena adanya pemangkasan anggaran pendidikan 2022 dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.

“Salah satu komitmen pemerintah untuk membangun pendidikan bisa dinilai dari besarnya anggaran,” kata kata Ase, Minggu (30/05/2021).

Asep mengatakan salah satu indikator perlunya penambahan anggaran pendidikan adalah penggabungan dua kementerian menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Menurutnya, Kemdikbudristek harus semakin memperkuat riset, tetapi sayangnya sejauh ini anggaran riset nasional masih sangat jauh tertinggal dengan negara lainnya termasuk tetangga terdekat seperti Malaysia.

“Anggaran riset kita 0,25% dari PDB (produk domestik bruto), sedangkan Malaysia sudah lebih dari 2,5% dari PDB. Artinya kita baru 1/10 dari Malaysia, sehingga jika terjadi pengurangan lagi terhadap anggaran pendidikan akan sangat disayangkan,” kata Asep.

Guru besar statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor itu menambahkan anggaran riset nasional idealnya bisa mencapai minimal 2% dari PDB. Jika PDB Indonesia minimal Rp 10.000 triliun artinya anggaran riset harus minimal Rp 200 triliun. Masih sangat jauh dibandingkan anggaran riset saat ini sekitar Rp 27 triliun.

Situasi pandemi membuat persoalan pendidikan semakin kompleks sehingga membutuhkan tambahan anggaran khususnya untuk pembenahan infrastruktur. Agus mengakui anggaran pendidikan yang besar harus dibarengi kejelasan alokasi dan hasil (output) agar tidak salah arah.

“Pemotongan anggaran jangan dulu. Kita sangat membutuhkan dengan keadaan Covid-19 di daerah harus ada bantuan-bantuan pendidikan,” kata Agus.

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Hetifah Sjaifudian sebelumnya mempertanyakan langkah pemerintah yang berencana mengurangi anggaran pendidikan 2022 di tengah meningkatnya beban Kemdikbudristek.

Bagi Hetifah, sangat dipertanyakan ketika di tengah penambahan kewenangan dan beban yang harus ditanggung, anggaran untuk pendidikan dalam RAPBN 2022 malah dipangkas sampai Rp 10,52 triliun dibandingkan anggaran 2021.

“Kami menunggu penjelasan pemerintah mengenai dasar diambilnya keputusan ini,” ujar Hetifah dalam keterangannya, Jumat (28/05/2021).

Perlu diketahui, rancangan anggaran pendidikan tahun 2022 tercatat Rp 149,97 triliun. Angka ini turun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 160,49 triliun.

 

(Bagus)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close