Bimata

Wagub Jatim Ajak Masyarakat Tahan Diri dari Mudik

BIMATA.ID, Jatim – Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak menyampaikan, Ramadan tahun ini merupakan momen detoksifikasi lahir dan batin. Sebab, semua orang harus menahan diri, utamanya dari kegiatan tahunan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia, yaitu pulang kampung atau mudik.

“Berpuasa memberikan efek detoksifikasi. Ini termasuk detoksifikasi fisik, batin, dan bahkan sosial politik. Kata kuncinya satu, menahan diri. Dan ini juga utamanya berarti menahan diri dari mudik,” ucapnya, di Kota Surabaya, Jatim, Senin (19/04/2021).

Emil menerangkan, pandemi Covid-19 di Indonesia memang telah berjalan lebih dari satu tahun. Namun demikian, proyeksi dari pengalaman menghadapi pandemi selama satu tahun tersebut tidak ada yang bersifat empirik dan faktual 100 persen.

Atas dasar itulah mengapa langkah yang diambil Pemerintah tidak semuanya bisa diaplikasikan pada beragam situasi.

“Konteks situasi di masa pandemi ini berbeda-beda. Bisa saja langkah A dapat diterapkan di situasi A, tetapi tidak di situasi B,” jelas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Jatim ini.

Emil melanjutkan, dalam situasi seperti ini, banyak ide yang harus melalui proses panjang sebelum akhirnya diterima Pemerintah, utamanya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

Tetapi, melalui pemikiran yang matang lewat hasil pengalaman selama setahun, reaktivasi kegiatan sosial di bulan suci Ramadan dapat kembali dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Meskipun izin mudik tidak termasuk.

“Izin untuk kegiatan sosial, seperti buka puasa bersama dan tarawih di bulan Ramadan tahun ini diberikan, karena konteks situasinya berbeda. Masker, pelaksanaan vaksinasi, kesadaran publik, kita sudah punya pengalaman satu tahun, sehingga lebih punya persiapan. Akhirnya, ada threshold di mana pihak Pemprov Jatim memberikan suatu trust dan izin,” ungkapnya.

[MBN]

Exit mobile version