Nasional

Reshuffle Kabinet, DPP KNPI Minta Menpora dan Mendikbud Diganti

BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Umum DPP KNPI Haris Pratama turut berbicara mengenai isu reshuffle kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.

Menurut pandangan Haris Pratama, setidaknya ada dua Menteri yang layak diganti atau di-reshuffle.

Haris Pratama menganjurkan Presiden Jokowi agar mereshuffle menterinya yang bernama Nadiem Makarim sebagai Mendikbud dan Zainudin Amali sebagai Menpora.

“RESHUFFLE NADIEM MAKARIM DAN ZAINUDIN AMALI,” ujar Haris Pratama sebagaimana dikutip dari akun Twitternya @knpiharis pada 21 April 2021.

Menurut Haris Pratama dalam cuitan media sosialnya, menjelaskan setidaknya ada dua kasus yang mengindikasikan dugaan keterlibatan Menpora Zainudin Amali.

Kasus yang pertama adalah terkait Pemilukada Pilgub Jawa Timur untuk memenangkan salah satu calon.

“1. Sengketa pemilukada Jawa timur, Tersangka Akil Mochtar (mantan ketua MK), indikasi keterlibatan Zainudin Amali (Menpora) adalah menawarkan uang 10 miliar untuk memenangkan pasangan Soekarwo-Saefullah Yusuf.” tulis Haris.

Kemudian kasus kedua adalah tentang SKK Migas yang menyebabkan Rudi Rubiandini menjadi tersangka.

Dalam kasus tersebut rumah Zainudin Amali sempat dilakukan penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

“2. Kasus SKK Migas, bahwa ruang kerja lantai XI Gedung Nusantara I dan juga rumah Zainudin Amali sudah di geledah oleh KPK, Hal itu terkait pengembangan kasus suap Di Lingkungan SKK Migas dengan tersangka Rudi Rubiandini pada tahun 2014.” tutur Haris.

Sementara masalah Nadiem Makarim sebagai Mendikbud adalah menghapus prasa agama dan yang terbaru adalah memasukkan tokoh komunis dan menghilangkan tokoh NU ke dalam Kamus Sejarah Indonesia.

Haris Pratama menyebutkan Nadiem Makarim tidak memahami masalah bangsa saat ini.

Menurut Haris Pratama, saat ini Indonesia sedang bermasalah dengan ideologi, yang seharusnya dipahami oleh Nadiem Makarim.

Haris Pratama menganjurkan Nadiem Makarim mundur dari jabatan Mendikbud, lalu disarankan fokus urus Gojek.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close