BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan transaksi jual beli di e-commerce meningkat tajam di tahun 2020 dari proyeksi yang dibuat Bank Indonesia. Tercatat realisasi jual beli di platform digital tahun lalu mencapai Rp 253 triliun.
“Dibandingkan proyeksi, realisasi tahun 2020 mencapai Rp 253 triliun. Jadi ini sangat tajam (peningkatannya),” kata Sandiaga.
Peningkatan yang signifikan ini membuat Bank Indonesia memproyeksikan tahun ini akan ada peningkatan 23 persen dengan nilai transaksi mencapai Rp 337 triliun. Tingginya ekspektasi ini perlu didukung semua pihak agar para pelaku usaha di platform digital bisa berkembang dan meningkat transaksinya.
Sebab, di sisi lain, kondisi UMKM yang ada saat ini dinilai memprihatinkan. Mereka dipaksa keadaan untuk terus berinovasi dan beradaptasi selama masa pandemi.
“Mereka lakukan ini karena bukan hanya harus survive,” kata dia.
Untuk itu, Pemerintah dan para regulator saat ini mulai mengembangkan dan melakukan transformasi digital pada pelaku UMKM. “Kami melihat ini keniscayaan UMKM dalam transformasi digital untuk ikut menikmati perdagangan e-commerce,” kata Sandiaga Uno.
Salah satu yang telah dilakukan yakni dengan kampanye Gerakan Masyarakat Bangga Buatan Indonesia (Germas BBI). Program ini merupakan sinergi dan kolaborasi pentahelix para pemangku kepentingan dengan pelaku usaha UMKM.
Sandiaga ingin para pelaku UMKM di seluruh Indonesia bisa meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar. Mengembangkan pasar bisa dilakukan dengan bergabung dengan melapak di platform digital.
“Kembangkan hasilkan produk yang dapat menarik pasar dan lakukan digitalisasi,” kata dia.
Melalui digitalisasi ini, akan memperbaiki akses pasar, pengelolaan usaha dan sistem pembayaran. Hal ini bukan sekedar untuk penjualan online saja tetapi juga untuk pengelolaan bisnis secara digital.
“Ini bukan hanya jualan online tapi pengelolaan bisnis secara teknologi digital,” tutupnya
(Bagus)