Bimata

Kemenparekraf Buat Strategi Kebijakan Akselerasi Pembukaan Pariwisata Bali

BIMATA.ID, BALI- Pemerintah kini tengah mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Bali. Mengingat vaksinasi covid-19 merupakan salah satu prasyarat untuk dapat membuka kembali pariwisata di Bali khususnya bagi wisatawan mancanegara, Presiden Joko Widodo meminta agar program vaksinasi ini berjalan dengan mulus.

Kemenparekraf berpedoman pada pernyataan presiden, jika pembukaan Bali akan mengikuti kesiapan daerah dan trend COVID Bali.”Sebelum Prakondisi pembukaan kembali Bali, Kemenparekraf harus memastikan kondisi pandemi sudah terkendali, program vaksinasi terselesaikan, sertifikasi CHSE End to End dan kesiapan destinasi.”kata Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Kurleni Ukar.

Dia juga mengatakan, Pembukaan Bali juga sangat bergantung pada penanganan pandemi (risiko tinggi, sedang, dan rendah). Mengingat informasi realtime di setiap kabupaten kota di Bali masih belum terupdate. Hal ini sangat menjadi dasar informasi kepercayaan masyarakat melihat zonasi pada setiap titik (desa) sangatlah penting.

Rencananya pembukaan Bali dilakukan secara bertahap sesuai dengan acuan parameter yaitu:

1.Penurunan tingkat kasus
2. Kesiapan sistem kesehatan yang memadai
3. Protokol kesehatan
4. Pengaturan dan implementasi manajemen pengunjung
5. Kesiapan manajemen/pengelolaan SDM
6. Integrasi dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan

Koordinasi dengan Kemenkes akan pemenuhan vaksin di zona prioritas juga sangat penting. Masuknya bulan puasa dapat menjadi potensi Bali untuk mempercepat proses vaksinasi.

Kurleni meminta PCR tetap diperlukan dan karantina di Indonesia juga masih perlu dilakukan juga untuk mencegah penyebaran baru covid-19.

Dia juga menegaskan bahwa pembukaan kembali pariwisata sebagai solusi, bukan klaster penyebaran baru.

 

(Bagus)

Exit mobile version