BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah menyatakan akan mendorong hari belanja nasional menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, hari belanja nasional akan dilaksanakan pada H-10 hingga H-5 menjelang lebaran.
Ia bilang, nantinya dalam hari belanja nasional akan ditujukan untuk penjualan produk-produk dalam negeri. Jadi, daya beli masyarakat akan naik dan perekonomian dapat tumbuh.
“Kemudian pemerintah juga mendorong hari belanja nasional, yang hari belanja nasionalnya adalah di H-10 dan H-5 di mana hari belanja nasional melalui online itu ditujukan untuk produk nasional,” ujarnya.
Untuk mendukung program tersebut, pemerintah berencana akan menyiapkan anggaran Rp500 miliar sebagai subsidi ongkos kirim.
“Dan pemerintah akan menyubsidi ongkos kirim, sehingga pemerintah menyiapkan Rp500 miliar,” kata Airlangga.
Untuk mendorong pertumbuhan perekonomian, ia juga menekankan pengusaha untuk memberikan tunjangan hari raya alias THR kepada karyawan secara penuh. Setidaknya uang yang akan berputar di masyarakat imbas dari pemberian THR mencapai Rp215 triliun.
“Tentu dengan demikian, pemerintah melihat untuk mendorong konsumsi ada 5 program yaitu pembayaran THR, estimasi anggaran yang bisa masuk ke pasar adalah Rp215 triliun,” ujarnya.
Pemberian THR, sambung ia, menjadi penting karena dunia usaha telah menerima berbagai macam stimulus. Di antaranya, insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang ditanggung pemerintah atau PPnBM DTP. Kemudian, juga stimulus Pajak Pertambahan Nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTP untuk penjualan rumah di bawah Rp2 miliar.
Akibat dari stimulus tersebut, ia bilang, penjualan kendaraan pada Maret 2021 meningkat menjadi 143%. Tidak hanya itu, pemerintah juga mencatat peningkatan penjualan perumahan.
Airlangga menuturkan, pembayaran THR hanya salah satu harapan pemerintah untuk mengerek pertumbuhan perekonomian. Selain itu, ia mengatakan akan mempercepat penyaluran bantuan sosial dan pemberian subsidi belanja daring. Pemerintah juga menyatakan akan mempercepat penyaluran bantuan sosial yang diestimasikan akan tersalurkan dana Rp14,12 triliun.
Airlangga juga menambahkan, subsidi bantuan sosial juga akan diberikan pada saat bulan ramadan. Bentuknya, pemerintah akan menyalurkan beras dari Bulog sehingga Bulog dapat memperoleh dana sekitar Rp2 triliun dan dana tersebut dapat untuk membeli gabah rakyat sebanyak 440 ribu ton.
Dengan demikian, pemerintah berharap konsumsi masyarakat akan meningkat menjelang lebaran nanti. “Sehingga tentu PDB di kuartal kedua bisa tumbuh positif,” katanya.
Ia juga mengharapkan, bahwa momentum pertumbuhan ekonomi dapat terjaga dan penanganan pandemi covid-19 dapat berjalan seiringan.
(Bagus)