Wacana Prabowo-Anies, Pengamat Singgung Reaksi Tokoh PKS
BIMATA.ID, Jakarta — Pengamat politik tanah air, Jajat Nurjaman menanggapi munculnya keinginan untuk menduetkan Prabowo dengan Anies Baswedan baru-baru ini merupakan strategi jitu yang bisa digulirkan oleh Gerindra.
Pasalnya, secara politis keberhasilan Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI tidak lepas dari peran Prabowo yang saat itu cukup berani mengambil langkah politik kontroversial mengingat sebelumnya berbeda dukungan politik.
Wacana seperti ini bagi Gerindra sendiri justru merupakan hal yang wajar mengingat adanya kedekatan secara politis yang bisa dikatakan terjalin baik antara Anies dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
“Meskipun ini baru wacana tentunya dalam politik bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan, apalagi Anies sendiri pernah menyatakan komitmennya tidak akan maju capres jika lawannya adalah Prabowo, lantas bagaimana jika mereka di duetkan? Tentunya ini yang masih menjadi misteri politik kedepan”, tutur Jajat.
Jajat menilai, sikap reaktif seperti yang ditunjukan oleh tokoh partai oposisi PKS Tifatul dalam akun twitternya justru malah terlihat aneh, terlepas dengan apa yang terjadi dalam hubungan politik antara Gerindra dan PKS selama ini.
“Sikap tersebut justru mengisyaratkan ada kekhawatiran besar dari PKS bilamana Gerindra menggandeng Anies untuk dipasangkan dengan Prabowo seolah akan mengganggu agenda politik PKS yang salah satunya adalah tengah menyiapkan kader yang akan diusungnya maju dalam perhelatan pilpres 2024 yang mungkin salah satunya adalah untuk mendapatkannya dengan Anies Baswedan,” terangnya
“Melihat posisi Anies Baswedan yang tengah digadang sebagai tokoh muda potensial untuk capres 2024 tentu merupakan hal yang wajar jika partai politik mulai melirik dirinya, namun sekali lagi melihat situasi politik yang masih sangat mencair ini, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi, apakah akhirnya Anies akan berduet dengan Prabowo atau dengan yang lainnya masih belum dapat dipastikan, namun yang jelas untuk saat ini Gerindra dengan hubungan kedekatan politiknya lebih diuntungkan dibandingkan dengan PKS ataupun partai lainnya” tutup Jajat.
(***)