Bimata

Pesona Alam Fulan Fehan di Ujung Timur Indonesia

BIMATA.ID, Atambua – Pesona alam padang Fulan Fehan yang berada di Desa Dirun, Belu, NTT sungguh dapat memanjakan mata. Destinasi wisata tersebut jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia.

Padang yang luas sejauh mata memandang diselingi pohon-pohon yang rimbun menjadi daya tarik tempat ini. Tak jarang juga ditemui kuda dan sapi liar yang berkeliaran mencari makan.

Keindahan dan keunikan yang dimiliki Fulan Fehan menjadikan tempat ini terpilih sebagai kategori dataran tinggi terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API).

Selain padang Sabana, disana terdapat situs budaya Benteng 7 Lapis Makes, salah satu warisan budaya leluhur orang Belu.

Perjalanan menuju lokasi ini dari Atambua memakan waktu selama 40 menit menggunakan kendaraan roda empat. Jalan menuju padang indah ini juga sudah diaspal sampai ke lokasi.

Pemerintah Kabupaten Belu biasanya menyelenggarakan festival tahunan di tempat ini yang diberi nama Festival Fulan Fehan. Festival tersebut sudah ada sejak tahun 2017, terus berlangsung sampai tahun 2019. Namun, pada tahun 2020 Festival ini batal diselenggarakan karena kondisi pandemi Covid-19.

Festival Fulan Fehan menampilkan berbagai acara adat khas NTT, salah satunya adalah Tarian Likurai yang diikuti 6.000 orang penari. Hal tersebut membuat Festival Fulan Fehan berhasil memecahkan rekor MURI. Festival Fulan Fehan juga ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata RI sebagai salah satu top even di NTT.

Sebagai top even yang diakui secara nasional, Pemerintah Kabupaten Belu menggelar acara ini dengan konsep yang berbeda-beda setiap tahunnya.

 

YA

Exit mobile version