BIMATA.ID, JABAR- Wilayah Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Ibukota Jakarta, serta keanekaragaman dan kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya, menumbuhkan berbagai aktivitas pembangunan. Seperti industrialisasi atau pembangunan permukiman.
Perkembangan kewilayahan perkotaan dan peningkatan jumlah penduduk merupakan isu sentral dalam pembangunan sub bidang jalan, jasa konstruksi dan penataan ruang. Baik di tingkat nasional maupun daerah.
Menurut Anggota Komisi 4 DPRD Jawa Barat, Ir. Prasetyawati, disisi lain dengan pesatnya pertumbuhan aktivitas pembangunan, ternyata turut memicu naiknya tingkat urbanisasi di berbagai pusat kegiatan nasional dan wilayah yang ada di Jawa Barat.
Penanganan kependudukan berkonsekuensi terhadap penataan ruang Jawa Barat. Khususnya terhadap guna lahan, kondisi iklim, ketahanan pangan, kesempatan kerja, kecukupan energi dan air baku.
Sedangkan, di kawasan perkotaan metropolitan seperti PKN Bodebek, Bandung dan Cirebon, fenomena urbanisasi sudah mengemuka. Dimana persentase jumlah keluarga perkotaan lebih besar dari keluarga perdesaan.
“Tentu saja meningkatnya jumlah penduduk, berakibat pada kebutuhan ruang dan lahan untuk kegiatan permukiman. Ini mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan yang cukup besar di Jawa Barat,” jelas Prasetyawati.
(Bagus)