BIMATA.ID, JAKARTA — Kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ternyata punya kebiasaan unik dimana pada hari Sabtu sejumlah kader melakukan kegiatan bakti sosial, seperti yang dilakukan oleh kader partai Gerindra di tiga wilayah ini.
Sebut saja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Hj Novita Wijayanti yang reses sekaligus berbagi sembako kepada masyarakat di Banyumas, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulawesi Tenggara Andi Ady Askar menyalurkan ribuan paket sembako ke kader, simpatisan dan masyarakat di Kabupaten Konawe Selatan dan Buton Utara kemudian ketua PIRA sayap organisasi Gerindra di Jawa Barat, Prasetyawati mendorong kegiatan Jawa Barat bebas sampah.
Di Sela-sela kunjungannya Di Karangpucung, Puskesmas Karangpucung untuk menyerap aspirasi para kepala desa (Kades), masyarakat dan warga setempat Novita keliling berjalan bertemu dengan masyarakat sambil membagikan Sembako.
“Semoga kita semua dijauhkan dr Covid-19. rajin- rajin cuci tangan, pakai masker dan juga batasi aktivitas yang berkerumun dan sukseskan program vaksinasi pemerintah,” ungkap Novita kepada masyarakat yang dikunjunginya
Kemudian di lain tempat Warga Desa Lapero, Kecamatan Kulisusu Barat, Kabupaten Buton Utara mengapresiasi dan berterima kasih kepada Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) atas bantuan yang disalurkan ke masyarakat yang terdampak Covid-19, Sabtu, 13 Maret 2021.
“Semoga Ketua DPD Gerindra Sultra selalu sehat walafiat dan kegiatan kemanusiaan seperti ini terus berlanjut. Dan Juga Ucapan Terima kasih Kepada Ketua DPP Partai Gerindra,Prabowo Subianto yang telah membantu serta memperhatikan masyarakat Buton Utara,” kata Gede Mastra Wijaya
Selanjutnya Ketua PD Pira Jawa Barat yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari partai gerindra Prasetyawati dalam rangka kunjungannya ke Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle(TPS 3R) Melong , Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, Prasetyawati melihat pengelolaan sampah bagi masyarakat 7 RW tersebut cukup baik dan terpadu.
“Di wilayah 7 RW tersebut volume sampah masuk tiap bulan rata-rata sekitar 4 ton dengan pengelolaan sampah yang berbeda ada yang menjadikan kompos/pupuk dari sampah organik, menjadikan pakan maggot dari sampah organik, mengolah biodigester yang menghasilkan gas metana dari sampah organik, pembakaran residu oleh mesin insinerasi berteknologi stungta dengan hasil akhir berupa abu dan untuk proses recycle dilakukan di lokasi terpisah dengan memanfaatkan ibu-ibu PKK dan karang taruna,” kata Prasetyawati
Dia mendorong penerapan program TPS 3R harus benar- benar bisa harus diterapkan untuk bisa tercipta lingkungan yang sehat dan bersih.
Usman