Buah HatiEdukasiIbu & AyahKomunitasOpiniSains & TekTips & TrickUmum

Cara Orang Tua Menjelaskan Ke Anak Bila Kepergok Berhubungan Seks

Dalam kehidupan rumah tangga, tidak jarang di temui kasus anak memergoki orang tua berhubungan seks. Sebagai orang tua, kejadian tersebut menjadi hal yang harus dihindari agar terlepas dari rasa panik dan malu. Dilansir dari Skata.info inilah hal yang harus dilakukan jika anda mengalami hal tersebut.

Psikolog dari Kejora Indonesia yaitu Anastasia Hanifah, M.Psi., menjelaskan bahwa orang tua harus memahami bahwa anak perlu mendapat pendidikan seks sejak dini. Pada usia 2-3 tahun, anak sudah memiliki perasaan ingin tahu akan perbedaan tubuhnya dengan lawan jenis, juga sudah tahu konsep perempuan dan laki-laki. Jadi, mengenalkan alat kelamin tanpa mengganti namanya sangatlah penting. Pada usia 4-5 tahun, anak mulai menanyakan dari mana adik bayi berasal.

“Tanyakan pada anak apa saja yang sudah mereka ketahui dan apa yang sebenarnya ingin anak ketahui. Jadi, Anda tahu seberapa jauh harus memberi penjelasan,” jelas Anastasia. Anda bisa menjelaskan lebih detil mengenai hubungan seksual ketika anak berada di usia 6-8 tahun. Pahamkan bahwa ini hanya dilakukan oleh orang dewasa yang sudah menikah.

Respon yang harus dilakukan ketika terpergok melakukan hubungan seks di depan anak

Pertama, tetap tenang. Walaupun berada di situasi tersebut seringkali membuat orang tua merasa panik dan malu. Namun, bersikap reaktif justru akan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada anak, menimbulkan pertanyaan yang mengarah pada gangguan kepercayaan karena anak merasakan bahwa apa yang dilakukan orang tua salah. Beri waktu sejenak, terutama pada anak yang sudah berusia di atas 4 tahun. Setelah Anda dan anak bersikap tenang, komunikasikan penjelasan peristiwa tersebut secara tegas dan jelas.

Hal yang harus dijelaskan pada anak ketika mereka melihat orang tuanya berhubungan seks

Meminta maaf adalah hal utama yang harus dilakukan. Jika ini terjadi pada anak usia 3-4 tahun, Anda bisa menjelaskan bahwa Ibu dan Ayah berpelukan dan berciuman karena saling mencintai. Tak perlu menjelaskan secara detil karena mereka belum memiliki konsep yang jelas.

Berbeda dengan mereka yang berusia di atas 5 tahun. Alih-alih bertanya kepada anak apa yang mereka tahu dan lihat, baiknya jelaskan saja secara detil penjelasan “bagaimana bayi dibuat”. Utamanya, bicarakan secara faktual apa adanya sehingga anak akan paham bahwa ini adalah normal. Akan ada perasaan tidak nyaman, tapi tidak akan membuat anak merasa bingung dan cemas.

Berikut adalah hal yang perlu diantisipasi agar hubungan seks tidak terpergok anak

  1. Pilih waktu yang tepat

Pemilihan waktu sangat penting saat berhubungan seks. Pastikan melakukan hubungan tidak di saat jam anak bermain atau melakukan aktivitas. Baiknya, di jam tidur mereka. Rencanakan waktu untuk orang tua melakukan hubungan seks, misal ketika anak sedang menginap di rumah teman atau sudah terlelap di malam hari.

  1. Minimalisir hal yang membuat anak terganggu

Anda perlu pahami apa saja hal yang bisa menggangu anak ketika sedang tidur. Apalagi, jika Anda masih tidur bersama dengan anak. Ada anak yang sensitif terhadap suara, ada yang terganggu dengan gerakan, dan lain sebagainya. Perhatikan hal tersebut agar hubungan seks tidak sampai membangunkan anak.

  1. Ajari anak tentang privasi orang tua

Ajarkan anak mengenai waktu privasi Ayah dan Ibu, salah satunya dengan cara mengetuk pintu kamar Anda dan menunggu hingga Anda mengizinkan untuk masuk.

  1. Perhatikan untuk mengunci kamar ketika melakukan hubungan seks.

Jika anak belum terbiasa mengetuk pintu kamar, namun sudah tidur terpisah dengan orang tuanya, memastikan kamar terkunci bisa menjadi solusi teraman untuk hubungan seks tanpa gangguan.

Hal yang harus dipahami jika anak masih tidur bersama orang tua

Tidur satu ranjang dengan anak tak ada masalah, terutama untuk mereka di usia newborn hingga 18 bulan. Jika Anda ingin perlahan memisahkan tempat tidur dengan anak, lakukan secara bertahap. Temani anak, lalu pindahkan ketika ia tertidur. Pertahankan kedekatan ranjang dengan anak sehingga anak tetap merasakan kehadiran orang tua, tanpa harus menempel keduanya.

Lazimnya, anak usia 5 tahun ke atas sudah bisa tidur di kamar sendiri. Komunikasikan sedini mungkin agar anak bisa belajar mandiri untuk terbiasa tidur sendiri.

Adakah trauma yang mungkin timbul pada anak dan bagaimana mengantisipasinya?

Ya, jika anak tidak mendapatkan penjelasan secara benar. Ini akan memberikan dampak pada pemahaman anak tentang hubungan seksual dan menyebabkan ketakutan. Di sinilah pentingnya pendidikan seks sesuai dengan tahapan usia anak. Sehingga, Anda bisa mengetahui sejauh mana pemahaman yang dimiliki oleh anak dan bisa menjelaskan pada anak saat kondisi “lengah” terjadi. Pentingnya anak memahami edukasi seks dari Anda ketimbang media atau orang lain, yang justru akan menimbulkan pandangan yang berbeda.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close