Bambang Brodjonegoro selaku Menristek/Kepala BRIN berbicara manfaat whole genome sequencing di tengah pandemi corona. Salah satunya untuk deteksi virus varian baru, termasuk varian B.1.1.7 Inggris yang baru ditemukan 1 Maret 2021 di Indonesia.
“1 Maret malam Litbangkes menemukan B.1.1.7 dari Inggris. Dengan 2 kasus di Karawang ternyata dari Saudi. Sempat diperiksa positif, kemudian sampelnya diteliti full sequence di Litbangkes, dan ternyata sudah ada B.1.1.7,” kata Bambang dalam diskusi virtual di Youtube The Conversation Indonesia, Kamis (4/3).
“di satu sisi kita harus waspada dengan varian yang disebut ahli 70 persen lebih menular ini. Namun di sisilain, kemampuan Indonesia melakukan genome sequencing makin baik.” Katanya.
“Ini penting juga untuk treatment, tidak hanya vaksin. Karena akan menimbulkan penularan lebih dalam tetapi untuk keparahan, di lab tidak terbukti,” tutur dia.
Bambang mengungkapkan, sampai saat ini belum ada penelitian resmi yang menunjukkan varian corona Inggris mengganggu efektivitas vaksin. Termasuk vaksin Sinovac yang masih dipakai di Indonesia.
“Demikian belum ada bukti pengembangan vaksin tapi mengganggu kinerja PCR. Ini terus kita monitor dan waspadai,” tutup dia.
Ysmr