BIMATA.ID, Sumsel- Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Mawardi Yahya mengajak para Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk menjadi pelopor majunya pertanian di Sumsel.
“Saya mengajak Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Sumsel agar tidak gengsi. Profesi sebagai pertani adalah pekerjaan mulia dan tidak mengurangi marwah di mata masyarakat,” tegasnya.
Menurut Mawardi, sektor ekonomi menjadi sektor yang sangat penting dalam tatanan kehidupan, termasuk jalannya roda pemerintahan.
Apalagi Sumsel kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) berupa sektor pertanian yang masih membutuhkan sentuhan teknologi dalam memacu pertumbuhan pertanian secara maksimal dalam rangka menjadi daerah ini sebagai lumbung pangan nasional.
Untuk itu kehadiran Pemuda Tani HKTI, diharapkannya bisa memberikan angin segar bagi kemajuan pertanian Sumsel. Terutama dalam peningkatan kualitas SDM di sektor pertanian.
“Pengurus Pemuda Tani HKTI harus memberikan pengertian kepada pemuda lainnya di Sumsel. Jangan malu bertani, karena tidak mengurangi harkat dan martabat,” tegasnya.
Disisi lain, Mawardi juga berharap, Pemuda Tani HKTI Sumsel ikut berperan aktif dalam berbagai sektor pertanian di Sumsel. Sehingga mampu menjawab persoalan yang dihadapi para petani.
“Buatlah inovasi agar petani tidak lagi harus berjibaku dengan cara bertani konvensional. Melainkan bertani dengan menggunakan teknologi. Sehingga dengan tenaga dan biaya yang sedikit namun mampu mencapai hasil yang maksimal,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Pemuda Tani HKTI, Rina Sa’ada, Lc., M.Si mengatakan, saat ini Pemuda Tani HKTI sudah terbentuk di 20 provinsi di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai 3.000 orang yang tersebar di 20 provinsi.
Pemuda Tani HKTI hadir untuk ikut memberikan kontribusi mensejahterahkan para petani Indonesia. Serta menyambung estapet SDM pertanian yang unggul dan inovatif.
“Program di setiap provinsi alan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Untuk di Sumsel kita siap membantu pemerintah dalam mencegah terjadi Karhutlah,” imbuhnya.
Dijelaskannya, peran Pemuda Tani HKTI Sumsel dalam pencegahan Karhutlah dilakukan dengan cara sosialisasi kepada masyarakat agar melakukan cocok tanam tanpa membakar dan lain sebagainya.
“Pemuda Tani HKTI harus menjadi contoh bagi, bagimana cara bertani dengan tidak merusak alam ataupun menyebabkan terjadinya Karhutlah,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPD Pemuda Tani HKTI Sumsel, Syahrin, S.Pd mengaku siap mengemban amanah untuk menciptakan petani milenial di Sumsel.
“Kita akan melakukam sosialiasi kepada masyarakat, memberikan contoh dalam peningkatan pertanian yang inovatif,” ucapnya.
(Bagus)