Bimata

TNI AU Akan Beli Alutsista Modern Secara Bertahap

BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo menyatakan, pihaknya akan membeli sejumlah Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) modern secara bertahap hingga tahun 2024.

Beberapa Alutsista yang akan dibeli Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) di antaranya Jet Tempur Dassault Rafale dan pesawat Multirole Combat Aircraft F-15 EX.

“Dari berbagai upaya tersebut, kini telah mulai menampakkan titik terang. Mulai tahun ini hingga 2024, kita akan segera merealisasikan akuisisi berbagai Alutsista modern secara bertahap,” ujarnya, saat berpidato dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU, di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/02/2021).

Jet Tempur Dassault Rafale merupakan pesawat buatan Prancis. Sementara F-15 EX merupakan pesawat buatan Boeing Amerika Serikat (AS). Selain dua Alutsista ini, TNI AU juga membidik pesawat berupa Multi Role Tanker Transport dan pesawat Angkut Hercules Jenis C-130 J.

Tidak hanya itu, terdapat Radar GCI3, pesawat berkemampuan Airborne Early Warning, UCAV berkemampuan MALE, dan berbagai Alutsista lainnya.

“Kita juga akan melaksanakan modernisasi berbagai pesawat tempur TNI AU, yang pelaksanaannya akan dimulai pada tahun ini,” imbuhnya.

Proses pengadaan Alutsista modern bertujuan untuk memperkuat kekuatan TNI di udara dalam menjaga kedaulatan negara. Lalu, pengadaan Alutsista juga memiliki kontribusi upaya diplomasi pertahanan dengan negara lain yang bernilai strategis terhadap konstelasi politik global.

Menurut Marsekal Fadjar, TNI AU sendiri sudah melakukan beberapa kali revisi pengusulan Alutsista yang disesuaikan dengan berbagai kondisi global dan kemampuan negara.

“Meski memiliki pedoman postur, renstra, maupun MEF, dalam pelaksanaannya itu sangat bergantung pada berbagai faktor dan kondisi yang terus berubah secara dinamis,” tuturnya.

Dengan begitu Fadjar menilai, Alutsista terbaik harus memenuhi kebutuhan operasi, mendapatkan transfer teknologi dan ilmu pengetahuan, serta sesuai dengan kemampuan negara dan kondisi TNI AU.

[MBN]

Exit mobile version