BIMATA.ID, Jakarta – Survei Indometer menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, sebagai calon Presiden (Capres) masih berada di posisi teratas. Sementara, Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menyalip Gubernur Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.
Temuan survei menunjukkan elektabilitas Prabowo sebesar 17,2 persen, setelah sempat turun dari 17,6 persen pada Juli 2020 menjadi 16,8 persen pada survei Oktober 2020.
“Prabowo masih kokoh sebagai Capres terkuat. Sementara Ridwan Kamil dan Ganjar kini mulai saling menyalip,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer, Leonard SB, Kamis (18/02/2021).
Elektabilitas Ganjar saat ini sebesar 15,9 persen, setelah naik dari 15,4 persen pada Juli 2020 menjadi 16,5 persen pada Oktober 2020. Sementara Emil, sapaan Ridwan Kamil, melesat hingga 16,1 persen. Elektabilitas Emil sempat turun dari 11,3 persen pada Juli 2020 menjadi 10,6 persen pada Oktober 2020.
Dia menilai, melonjaknya elektabilitas Emil menjadi tantangan bukan hanya bagi Ganjar, tapi juga koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra. Ganjar merupakan representasi PDIP, sedangkan Prabowo sangat mungkin dicalonkan lagi oleh Partai Gerindra pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Meski bukan figur partai politik, tapi Kang Emil terbukti mampu memenangkan dukungan dari parpol-parpol yang berbeda. Dimulai dari Pemilihan Wali Kota Bandung pada 2013 dan Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 2018 silam,” urai Leonard.
Posisi tiga besar masih dikuasai oleh Prabowo, Emil, dan Ganjar. Sementara posisi berikutnya adalah Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia (RI), Sandiaga Uno, yang makin melorot.
Elektabilitas Anies terus menurun dari 10,1 persen pada Juli 2020 menjadi 8,9 persen pada Oktober 2020 dan kini 7,6 persen. Sementara, Sandi juga terus merosot dari 8,8 persen pada Juli 2020 menjadi 7,7 persen pada Oktober 2020 dan kini 6,8 persen.
“Jika tren ke depan terus menurun, peluang Anies dan Sandi untuk masuk bursa Pilpres semakin berat,” pungkas Leonard.
Kemudian secara berurutan Khofifah Indar Parawansa (4,1 persen-3,8 persen-4,3 persen), Tri Rismaharini (2,9 persen-2,1 persen-3,4 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen-2,9 persen-2,7 persen), dan Giring Ganesha (0 persen-1,9 persen-2,2 persen).
Lalu ada Erick Thohir (1,8 persen-2,3 persen-1,6 persen), Mahfud MD (1,4 persen-1,3 persen-1,5 persen), Puan Maharani (1,2 persen-1,1 persen-1,3 persen), Susi Pudjiastuti (0,6 persen-1,0 persen-1,1 persen), dan Moeldoko (0,3 persen-0,5 persen-1,0 persen).
Selebihnya masih ada sejumlah nama lain yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 14,6 persen.
“Masih terbuka peluang-peluang bagi tokoh-tokoh baru maupun ceruk suara yang diperebutkan menuju 2024,” ujar Leonard.
Survei Indometer dilakukan pada 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh Provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
[MBN]