BIMATA.ID, Jakarta – Pegiat media sosial (Medsos) Permadi Arya atau Abu Janda menjadi sorotan lantaran kasus ujaran kebencian. Belakangan, Abu Janda sudah melakukan pertemuan dengan para pihak yang merasa tersinggung dengan perkataannya tersebut.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Daniel Johan, mengapresiasi langkah silaturahmi yang dilakukan Abu Janda. Karena, sikap ini harus diteladani untuk memperkuat persaudaraan.
“Tetapi kita hargai langkah silaturahmi yang telah dilakukan, karena teladan seperti itulah yang harus ditampilkan ke masyarakat, agar nilai-nilai solidaritas, persaudaraan, dan gotong-royong semakin kuat,” ungkap Daniel, Selasa (09/02/2021).
Kendati demikian, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyebut, tidak ingin sikap yang dilakukan Abu Janda memperlemah persaudaraan. Oleh karenanya, sikap silaturahmi perlu dihargai.
“Bukan malah sebaliknya yang memperlemah dan semakin merusak ketahanan sosial kita,” jelas Daniel.
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) I ini mengatakan, proses hukum terhadap Abu Janda tergantung dari pihak yang melaporkan, meskipun sudah melakukan silaturahmi ke pihak-pihak yang merasa tersakiti.
“Proses hukum kan berbasis peraturan dan UU, jadi tergantung yang melaporkan dan apa sudah diproses secara hukum laporan tersebut,” kata Daniel.
Sebelumnya, Abu Janda dilaporkan akibat kasus ujaran kebencian yang menyebut Islam agama arogan. Ia juga dilaporkan karena dinilai menyinggung mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai terkait ujaran rasisme.
[MBN]
